ZONASULTRA.COM, TANGERANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah memulai produksi kotak dan bilik suara untuk keperluan Pemilu 2019. Ada empat perusahaan yang dipercaya untuk memproduksi logistik tersebut yakni PT Karya Indah Multiguna (PT KIM), Bekasi Jawa Barat, PT Cipta Multi Buana (PT CMBP), Tangerang Banten, PT Asada Mitra Packindo, Serang Banten, dan PT Intan Ustrix Gresik Jawa Timur.
Untuk logistik kotak dan bilik suara Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) diamanahkan kepada PT CMBP di Tangerang. PT CMBP akan memproduksi 41.274 kotak suara untuk Sultra dengan harga rata-rata Rp92.400. Sementara bilik suara sejumlah 25.498 dengan harga Rp34.100. Harga tersebut sudah termasuk distribusi sampai daerah tujuan.
“KPU secara resmi memulai produksi kotak suara dan bilik suara 2019 nanti. Kalau proses produksi sudah dimulai tiga hari yang lalu sementara kotak suara kita mulai hari ini,” terang Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid saat meninjau lokasi pembuatan kotak dan bilik suara bersama dengan Viryan Azis di Tangerang, Minggu (30/9/2019).
Pramono mengungkapkan bahwa untuk kotak suara yang akan digunakan pemilu nanti seluruhnya baru. Sementara bilik suara hanya sebagian yang baru karena masih menggunakan bilik suara aluminium yang lama.
“Bilik suara alumunium masih ada sekitar 1,2 juta, masih bisa kita pergunakan dari kebutuhan kita 3,3 juta. Itu bagian dari efisiensi yang kita lakukan,” imbuhnya.
Berdasarakan penjelasan Undang-Undang No 7, kotak suara harus bersifat transparan. Setelah mencari banyak alternatif model, bentuk dan bahan, KPU RI menyepakati bahan baku yang akan dipergunakan untuk kotak dan bilik suara adalah katon kedap air yang transparan satu sisi.
Setelah menandatangani kotrak dokumen pengadaan logistik, Pramono dan Viryan lantas berkeliling meninjau tempat produksi kotak dan bilik suara tersebut. Pramono memencet mesin produksi yang menandai mulainya proses produksi.
Kedua komisoner KPU RI ini kemudian menguji kotak suara yang telah dibuat. Baik dengan memukul maupun menduduki kotak suara untuk menentukan kualitasnya.
“Ini saya duduki gak penyok, coba Pak Viryan,” pungkas Pramono saat menduduki kotak suara dan mempersilahkan Viryan mencobanya. (A)