KPUD Wakatobi Himbau Pemilih Pemula Jangan Golput

KPUD Wakatobi Himbau Pemilih Pemula Jangan Golput
KPUD WAKATOBI - Sosialisasi Pendidikan Politik Dan Sosialisasi Bahaya Radikalisme Dan Terorisme yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wakatobi di Kecamatan Tomia Timur, Selasa (24/10/2017). (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

KPUD Wakatobi Himbau Pemilih Pemula Jangan Golput KPUD WAKATOBI – Sosialisasi Pendidikan Politik Dan Sosialisasi Bahaya Radikalisme Dan Terorisme yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wakatobi di Kecamatan Tomia Timur, Selasa (24/10/2017). (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menghimbau para pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya atau tidak menjadi golongan putih (golput) pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sultra 2018 mendatang.

Hal ini diungkapkan Anggota KPUD Wakatobi La Ode Sufrin dalam sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula, tokoh masyarakat dan aparatur pemerintahan yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wakatobi di Kecamatan Tomia Timur, Selasa (24/10/2017).

Melalui sosialisasi ini, kata Sufrin, para pemilih pemula dapat mengetahui metode, langkah serta cara berpolitik yang baik dan benar. Sehingga, memiliki kesimpulan dan kesiapan dalam menentukan sikap. Dengan begitu mereka akan menggunakan hak pilihnya dalam setiap pelaksanaan pemilihan umum. “Gunakanlah hak pilih demi menentukan nasib bangsa ke depan,” kata Sufrin.

Para pemilih pemula ini juga diharapkan bisa menjadi agen bagi teman-teman maupun keluarganya agar menggunakan hak pilih.

Selain pendidikan politik, acara yang digelar Kesbangpol ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi bahaya radikalisme dan terorisme dalam rangka menjaga ketertiban dan keamanan menuju Wakatobi sebagai kabupaten maritim yang sejahtera dan berdaya saing.

Kepala Bidang (Kabid) Politik Kesbangpol Wakatobi, Martono Unga, kepada puluhan peserta yang didominasi pelajar menghimbau agar objektif dan cerdas dalam menerima informasi guna mencegah radikalisme.

“Di era teknologi seperti sekarang ini kita harus cerdas dan kritis saat menerima informasi, utamanya di media sosial. Jangan langsung percaya dengan apa yang kita dapat dari media. Verifikasi terlebih dahulu, sebelum mempelajari atau menyebarkan lagi, agar tidak ditelan mentah-mentah oleh orang lain yang menerima informasi tersebut,” terangnya. (C)

 

Reporter: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini