Krisis Air, Tujuh Desa di Buton Dibantu Alat Panen Air Hujan

92
Krisis Air, Tujuh Desa di Buton Dibantu Alat Panen Air Hujan
BANTUAN - Sekdin BPBD Buton Syafruddin saat menjelaskan bantuan alat panen air hujan kepada kepala desa dan camat yang mendapatkan bantuan tersebut, Selasa (31/7/2018). (Nanang/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Sebanyak tujuh desa di Kabupaten Buton, Sulawsi Tenggara (Sultra) mendapat bantuan alat panen air hujan dari Badan Penanggulangan Bencana Pusat (BPBP).

Bupati Buton, La Bakry melalui Sekda Buton Zilfar Djafar mengatakan, program ini sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah dalam mengatasi krisis air di daerah itu.

Selain itu, bantun itu juga merupakan bentuk dukungan untuk mencapai nawacita presiden Joko Widodo, yakni membangun Indonesia dari pinggiran desa.

Bantuan itu disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Buton saat sosialisasi di aula kantor bupati setempat, Selasa (31/7/2018).

“Saya berharap kegiatan ini terus berjalan sampai tahun-tahun mendatang. Sebab ini merupakan kabar gembira pemerintah daerah terkhusus bagi desa dan Kecamatan yang mendapat bantuan tersebut,” ujar Zilfar Djafar

Dikatakannya, bantuan itu merupakan bagian dari program penanganan bencana khususnya bagi daerah kekeringan. Tujuannya, membantu penyediaan sarana air bersih bagi warga.

Tujuh desa yang beruntung itu adalah Koholimombo, Wabula, Wasuemba dan desa Wabula 1 di kecamatan Wabula serta desa Awainulu, Kombeli dan Holimombo di kecamatan Pasar Wajo.

Zilfar, alat panen air hujan itu dapat mengatasi kesulitan masyarakat dalam mendapat air bersih.

Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas BPBD Kabupaten Buton Syafruddin mengatakan, selain untuk pasokan air bersih, alat itu juga bisa digunakan untuk mengatasi pengairan pertanian.

“Sebab kekurangan air bisa berdampak pada kesehatan masyarakat,”kata Syafruddin dalam sambutannya.

Kabid Bencana dan Kesiapsiagaan BPPBD Buton Rizal Djalil mengungkapkan, pemilihan tujuh desa itu sebagai sasaran penyaluran bantuan karena mereka tidak memiliki sumber mata air yang baik.

“Kita tempatkan ditujuh desa itu karena air masyarakat disana asin,” ujarnya.

Kata dia, alat panen air hujan itu akan dipasang di 20 titik yang tersebar di tujuh desa itu. (B)

 


Reporter : Nanang
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini