ZONASULTRA.COM, RAHA – Maya Marta (42) dan anaknya Usa Emanuel (25), warga Desa Labasa Selatan, Kecamatan Tongkuno Selatan (Tongsel) Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara tersambar petir, Kamis (22/2/2018) sore. Maya Marta meninggal seketika dan dan anaknya Usa Emanuel selamat.
Kapolres Muna AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga saat dikonfirmasi melalui layanan WhatsApp membenarkan kejadian tersebut.
Berdasarkan laporan dari Polsek Tongkuno, kata Agung, Maya, suami, dan keempat anaknya berkumpul di dapur mengolah biji jambu mente. Saat itu memang hujan lebat.
Tak lama kemudian kedua korban membersihkan jagung untuk dimasak. Maya lalu mengambil sebuah parang dan menyampaikan kepada anaknya Usa Emanuel bahwa parang tersebut akan disimpan di depan rumah sebagai penangkal petir.
“Korban Maya Marta dari arah dapur menuju depan rumah dengan maksud menyimpan parang tersebut. Tiba-tiba petir langsung menyambar korban bersama anaknya (Usa Emanuel) yang berdiri depannya,” kata Agung.
Agung menambahkan, usai tersambat petir, Maya langsung terjatuh dan tidak sadarkan diri. Suami korban dan anak-anak lainnya yang berada di dapur langsung bergegas melihat dan memeriksa kondisi Maya yang ternyata telah meninggal dunia. Sementara anaknya mengalami luka robek pada bagian kakinya.
“Maya Marta meninggal dunia dalam kondisi hangus pada kepala bagian rambut serta hitam dan lebam pada bagian dada. Sedangkan anaknya Usa Emanuel mengalami luka robek pada jari kaki kanan,” tuturnya.
Pohon pisang yang berada di samping rumah korban juga ikut terkena petir. Bagian dapur rumah korban di mana korban tersambar petir dalam kondisi terbuka tidak memiliki dinding. Sedangkan bagian atap dapur terpisah dari atap rumah induk. (B)