ZONASULTRA.COM, KENDARI – Nelayan yang sibuk melakukan bongkar muat di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari mendadak kaget didatangi calon wakil gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut 2, Hugua, Kamis (21/7/2018). Sejenak mereka berhenti beraktivitas dan memilih bersalam-salaman dengan Hugua, seraya bersorak dan mengacungkan 2 jari.
Hugua memilih berkunjung ke PPS Kendari untuk mengetahui kondisi terakhir yang dihadapi dan dirasakan nelayan sebelum pemilihan gubernur (Pilgub) tanggal 27 Juni 2018.
“Bila pasangan Asrun dan Hugua terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sultra, maka pemerintah provinsi akan memberikan bantuan kapal dan alat tangkap ikan secara gratis,” kata Hugua di hadapan nelayan.
Hugua mengungkapkan, perairan Sultra sangat luas, diapit laut Banda dan laut Flores. Perairan ini memiliki potensi sumber daya ikan yang sangat banyak. Hanya memang harus diakui, para nelayan kita memiliki keterbatasan.
Terutama keterbatasan daya jelajah kapal nelayan. Kapasitas dan kemampuan kapal tidak mampu ke laut dalam, terutama di sekitar laut Banda. Apalagi mau menjangkau lautan Flores.
“Makanya nanti bila kami terpilih, kami akan memberikan bantuan kapal yang daya jelajahnya dapat menjangkau lautan lepas. Demikian pula alat tangkap ikan yang memadai,” jelas mantan Bupati Wakatobi ini.
Mendengar penjelasan itu, salah seorang kapten kapal bernama Ilyas langsung memberikan respon positif. “Saya kira sosok pemimpin seperti ini yang diperlukan nelayan. Pemimpin yang bisa memberikan perhatian khusus kepada kami ini sebagai nelayan,” ujarnya.
Usai berdiskusi dengan nelayan, Hugua juga mengunjungi perusahaan pengolahan ikan yang berada di area PPS Kendari. Hugua melihat langsung proses packing gurita yang akan diekspor melalui Makassar. Di tempat ini, Hugua berdiskusi dengan para karyawan.
Setelah itu, Hugua kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) yang terletak di Kecamatan Puwatu, Kota Kendari. Di tempat ini, Hugua menemui para pemulung yang sehari-hari mengais rezeki dengan mengumpulkan sampah-sampah yang masih bernilai ekonomi untuk dijual.
Di TPAS Puwatu, Hugua mendapatkan banyak informasi tentang peran pemulung dalam membantu pemerintah menjaga kebersihan.
“Peran pemulung tidak bisa diabaikan. Justru peran mereka ini harus mendapat perhatian khusus pemerintah. Makanya saya salut, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari mendirikan kampung mandiri energi. Ini bentuk perhatian. Bila paslon Asrun dan Hugua terpilih, perhatian ini akan lebih ditingkatkan,” bebernya.
Setelah berdialog, Hugua kemudian melihat langsung gas metan yang menjadi sumber energi bagi warga pemulung yang tinggal di Kampung Mandiri Energi. Gas metan yang dijadikan sumber energi untuk keperluan memasak, listrik rumah tangga, bersumber dari sampah yang dibuang di TPAS Puwatu. (B)