Kunker ke Kendari, Menkes Nila Kunjungi Posyandu Teratai

Kunker ke Kendari, Menkes Nila Kunjungi Posyandu Teratai
KUNJUNGI POSYANDU - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Nila Djuwita F Moeloek mengunjungi Posyandu Teratai yang berada di Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (27/4/2018). (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Djuwita F Moeloek melakukan kunjungan kerja (kunker) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (27/4/2018). Di sela kunjungan kerjanya, Menkes Nila menyempatkan diri mengunjungi Posyandu Teratai yang berada di Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga.

Menkes menyempatkan diri mengunjungi Posyandu Teratai untuk melihat pelayanan dan prasarana yang ada di posyandu tersebut. Ia juga sempat melihat mobil pelayanan KB yang terparkir di halaman Posyandu Teratai.

“Inikan posyandu, kami termasuk Presiden Jokawi ingin posyandu itu diangkat kembali. Kenapa, karena posyandu adalah suatu gerakan dari masyarakat sendiri. Jadi saya berterima kasih kepada masyarakat, dan ibu-ibu Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang telah membantu mendekatkan posyandu kepada masyarakat,” ujarnya.

Sekitar lima menit mengunjungi Posyandu Teratai, Menkes lalu bergegas meninggalkan lokasi menuju Hotel Plaza Inn Kendari untuk beistrahat sejenak sebelum menghadiri sekaligus membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) se-Provinsi Sultra.

(Baca Juga : Menkes Kunjungi Kota Kendari, Ini Agendanya)

Pelaksana tugas (Plt) TP PKK Kota Kendari Sri Lestari
Sri Lestari

Di tempat yang sama, Pelaksana tugas (Plt) TP PKK Kota Kendari Sri Lestari mengaku bersyukur Menkes Nila bisa datang dan menyaksikan sendiri posyandu di Kota Kendari.

Dikatakan, Posyandu Teratai merupakan posyandu percontohan di Kecamatan Baruga. Di mana isi dan sarana prasarananya sesuai dengan petunjuk yakni memiliki sistem tujuh meja.

Selain memiliki sistem tujuh meja, posyandu ini juga memiliki bina keluarga balita (BKB) dan ada proses pengolahan sampahnya. Di mana masyarakat membawa sampah, kemudian sebagian dijual untuk membiayai operasional posyandu dan sebagian lagi ibu-ibu lansianya membuat kerajinan tangan dari sampah.

“Sebenarnya hampir semua posyandu di kecamatan yang ada di Kota Kendari memenuhi standar sistem tujuh meja, cuma dari segi kadernya dan kemudian partisipasi masyarakatnya Posyandu Teratai yang paling memadai untuk menerima tamu ataupun untuk dijadikan percontohan,” ungkap Sri Lestari.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Rahminingrum mengatakan, pemerintah kota beserta PKK dan seluruh masyarakat terus berupaya mendekatkan akses kesehatan ke masyarakat dan posyandu adalah bentuk peran serta masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Dikatakan, peningkatan kapasitas posyandu menjadi tanggung jawab bersama untuk sama-sama mensukseskan posyandu di seluruh Kota Kendari.

“Jadi akses masyarakat yang tidak bisa imunisasi ke puskesmas bisa imunisasi di posyandu, bisa pemeriksaan ibu hamil di posyandu dan bisa vaksinasi di posyandu. Posyandu adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM). Jadi dari masyarakat ke masyarakat,” terangnya. (B)

 


Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini