Gua Karst Mangkaliat
ZONASULTRA.COM, KUTAI TIMUR – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur akhirnya memiliki ikon pariwisata. Setelah menobatkan Patung Singa sebagai simbol Kutim, pemkab menjadikan tapak tangan ikon pariwisata. Ikon itu dipilih karena Pemkab Kutim terinspirasi Gua Karst Mangkaliat di Kecamatan Karangan.
Di beberapa titik gua tersebut memang terdapat puluhan tapak tangan manusia purba, “Jadi kita semua punya ikon baru. Ikon pariwisata. Yakni berupa salam lima jari. Lima jari inilah yang akan menjadi ikon pariwisata kita mulai saat ini hingga akan datang,” ujar Bupati Kutim Ismunandar.
Dia menambahkan, pemkab akan mewajibkan semua pihak menunjukkan salam lima jari dalam setiap sesi foto. “Jadi, manfaatkan setiap momen dengan salam lima jari sehingga membekas dan dikenal oleh semua masyarakat Kutim,” kata Ismunandar.
Gua Karst Mangkaliat memang sudah menjadi salah satu pesona di Kutim. Lokasinya dikelilingi dinding-dinding terjal, perbukitan hijau, dan gua bawah tanah dengan ukiran alam eksotis. Mata travelista dijamin akan terkagum-kagum melihat keindahan tersebut.
Selama ini, gua itu bisa menjadi sumber infomasi tentang jejak manusia purba. Di dinding gua terdapat lukisan tangan, gambar perahu, dan lukisan berbagai jenis binatang. Kabarnya, gambar-gambar tersebut sudah ada sekitar 10 ribu sebelum Masehi.
Di sana juga ditemukan tulang, wadah dari tanah liat, dan berbagai alat dari batu. Menurut berbagai sumber, penyebaran rumpun manusia purba Austronesia diawali dari pegunungan karst Sangkulirang. Itu berarti Karst Sangkulirang Mangkaliat menjadi titik awal kemunculan manusia purba yang ada di Indonesia.
Baca Juga : Genjot Pariwisata, NTB Perbanyak Event dan Longgarkan Izin Homestay
Gua itu juga memiliki stalagtit dan stalagmit yang sangat mengagumkan. Sedangkan flowstone yang terjajar indah memancarkan kristal kalsit yang memukau mata.
Ismunandar mengatakan, pemilihan ikon pariwisata merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan semua potensi wisata di Kutim. Mulai potensi gua, pegunungan, air terjun, hutan, pantai, laut, serta kuliner.
Pemkab Kutim juga getol menggelar ekspedisi, ekspos objek wisata serta lokakarya pariwisata. “Ini merupakan keseriusan kami untuk mengembangkan pariwisata di Kutim. Makanya semua potensi wisata di Kutim sedang dilakukan pendataan. Berapa banyak, apa saja dan di mana saja. Semua akan digarap semaksimal mungkin,” kata Ismunandar.
Dia berharap, salam lima jari dapat diperkenalkan oleh semua pihak, baik lokal maupun mancanegara. Sebab, salam tersebut memiliki nilai filosofi yang sangat besar.
Baca Juga : Dinas Pariwisata Sultra Genjot Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat Kawasan Wisata
“Diharapkan dengan diperkenalkannya salam lima jari ini, masyarakat dari dalam maupun luar Kutim dapat mengetahui bahwa kita memiliki objek wisata yang telah dikenal dunia yakni Kars Mangkaliat. Selain itu juga diharapkan masyarakat dapat mempromosikan, merawat, dan menjaga objek wisata yang ada di Kutim,” kata Ismunandar.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi usaha Pemkab Kutai Timur, Kaltim untuk terus mencari potensi wisata daerahnya. Juga untuk mempromosikan destinasi yang sudah mereka temukan itu. “Terus promosikan, dan pastikan 3A –Akses, Atraksi dan Amenitas– nya kuat, agar wisatawan mudah menjangkau sampai ke lokasi,” terang Arief Yahya. (*)