ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota DPRD Kota Kendari, La Ode Azhar menilai laporan masyarakat kampung salo terhadap dirinya telah melakukan money politic dengan membagikan minyak goreng terindikasi bernuansa politis.
Hal ini diungkapkan politisi Partai Golkar ini, didasari adanya beberapa kejanggalan dalam proses pemeriksaan dirinya.
Pertama kata Azhar, dalam pelaporan pertama orang yang melaporkan dirinya adalah La Ode Sudianto dan Darmono. Tetapi seiring dengan proses pemeriksaan, pelapor tiba-tiba berganti menjadi Muhtar.
“Dalam proses pergantian pelapor ini saja saya nilai sudah aneh. Kenapa demikian sebab alasan pergantian pelapor ini karena KTP Darmono sebagai pelapor bukan KTP Kendari,” jelasnya, di salah satu rumah makan di Kota Kendari, Jumat (20/1/2016).
Berita Terkait : Ini Penjelasan La Ode Ashar Soal Dugaan Bagi-bagi Minyak Rasak-Haris
Selain itu lanjutnya, dalam proses pemeriksaan saksi juga terungkap bahwa saksi tersebut mengaku dirinya diarahkan untuk memberi keterangan agar menyatakan bahwa dirinya diberikan minyak goreng untuk memilih nomor urut satu.
Realita seperti ini lanjutnya, tentunya akan disikapinya secara serius dengan melaporkan balik para pelapor dirinya ke Panwasli Kota Kendari.
“Saya terus mendalami proses pemeriksaan ini. Setelah nantinya akan saya lakukan tindakan hukum kepada mereka,”ujarnya.
Berita Terkait : Diduga Bagi-Bagi Minyak, Rasak-Haris Dilaporkan ke Panwaslih
Seperti diberitakan sebelumnya anggota DPRD Kendari Laode Ashar dilaporkan ke Panwaslih karena membagikan minyak goreng kepada warga di Kelurahan Kampung Salo. Ashar dituding membagikan minyak goreng tersebut sebagai bagian memenangkan pasangan calon walikota dan wakil walikota Kendari Abdul Razak- Haris Andi Surahman. (B)
Reporter : M Rasman Saputra
Editor : Tahir Ose
