ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat Kota Kendari pada Oktober 2017 kembali mengalami deflasi sebesar 0,81 persen. Sementara Kota Baubau mengalami deflasi sebesar 1,08 persen.
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto mengatakan, deflasi yang terjadi di Kota Kendari disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan 0,89 persen serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,01 persen.
Sementara itu, kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi seperti makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,04 persen, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,001 persen, sandang 0,03 persen, kesehatan 0,012 persen, serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,001 persen.
“Dari tujuh kelompok pengeluaran, dua mengalami deflasi dan lima mengalami inflasi. Walaupun inflasinya tidak terlalu besar,” jelas Atqo saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Rabu (1/11/2017).
Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cabai rawit, ikan rambe, ikan layang, aso-aso, ekor kuning, tomat buah, tomat sayur, bendeng, bawang merah, dan ikan tembang.
Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah beras, rokok putih, terong panjang, gaun, bayam, rokok kretek, sewa rumah, celana panjang jeans, anggur, baju kaos berkerah.
“Kenaikan harga beras relatif kecil sehingga tertutup dengan harga sayur dan ikan, tapi beras harus tetap terkendali harganya. Sebab penimbangnya terhadap inflasi besar, jadi kalau beras naik cukup tinggi bisa jadi inflasinya besar,” jelas dia.
Dia menyebutkan tingkat inflasi Kota Kendari tahun kalender (Oktober) 2017 tercatat 2,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2017 terhadap Oktober 2016) sebesar 2,53 persen.
Melihat angka tersebut dengan sisa waktu dua bulan pada 2017 ini, target inflasi 4 plus minus 1 dapat tercapai. Dengan catatan pada November dan Desember tidak ada hal-hal yang menyebabkan inflasi yang sangat tinggi.
“Asal jangan seperti pada Juni, waktu itu hujan terus dua bulan jadi situasi dan cuaca salah satu penyebabnya adalah bahan makanan waktu itu sama ikan,” tutupnya. (B)
Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati