Lagi, Pesawat Lion Air Batal Mendarat di Bandara Haluoleo

Cuaca Buruk, Pesawat Garuda Batal Mendarat di Baubau
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kabut tebal disertai hujan yang terus mengguyur Kota Kendari mengakibatkan sejumlah penerbangan kembali harus batal mendarat di Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (26/6/2018).

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Haluoleo Kendari Rudi Richardo mengatakan, penerbangan pesawat Lion Air hari ini harus batal mendarat di Bandara Haluoleo karena terganggu cuaca buruk.

Cuaca buruk yang terjadi di wilayah Kota Kendari, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Konawe Utara, dan Buton Utara itu berdampak pada penerbangan Lion Air JT 998 rute dari Makassar (Bandara Udara Sultan Hasanuddin) menuju Bandara Haluoleo, Kendari sehingga melakukan return to base ke Makassar pukul 11.21 Wita.

Pesawat yang mengangkut penumpang sejumlah 189 dewasa dan 6 anak dijadwalkan landing di Kendari pukul 10.26 Wita. Sebelumnya pilot sudah mencoba melakukan pendaratan sebanyak dua kali pada pukul 10.46 Wita dan 11.20 Wita.

Namun mengingat cuaca buruk dengan jarak pandang kurang dari 1.000 meter sejak pukul 10.00 Wita, akhirnya pendaratan dibatalkan dan kembali ke Makassar. Jika dipaksakan mendarat maka dapat membahayakan penerbangan maupun penumpang.

(Baca Juga : Cuaca Buruk, Pesawat Lion Air Batal Mendarat di Bandara Haluoleo)

“Akibat dari RTB pesawat Lion Air JT 998 mengakibatkan delayed pesawat Lion Air JT 729 dari Kendari menuju Jakarta. Pesawat tersebut mengangkut penumpang 188 dewasa dan 4 anak, yang seharusnya schedule keberangkatan pukul 10.35 WITA,” jelas Rudi kepada zonasultra.id, Selasa (26/6/2018).

Rudi mengungkapkan kendala penerbangan di Bandara Haluoleo Kendari akibat cuaca buruk yang menyebabkan operasi penerbangan drop atau turun sudah diinformasikan ke Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Udara dan Air Navigation Indonesia.

Kantor Pusat Ditjen Perhubungan menyatakan bahwa peralatan Instrument Landing System (ILS) sudah amat sangat urgent diadakan di Bandara Halu Oleo Kendari. Agar diperoleh pencatatan yang presisi serta dapat mengurangi divert ataupun return to base (RTB).

(Baca Juga : Kendari Banjir, Bank Mandiri dan BNI Amankan Mesin ATM)

Pihaknya sudah meminta kepada AirNav Indonesia untuk segera mengadakan ILS tersebut. AirNav Indonesia pun menyatakan bahwa pengadaan sudah diusulkan di anggaran perubahan tahun 2018 dan menjadi prioritas.

Sebut Rudi, saat ini pesawat baru dapat mendarat di Bandara Haluoleo jika jarak pandang minimal 2.500 meter. Dengan adanya peralatan ILS, maka pesawat dapat landing dalam jarak pandang 800 meter.

Selain itu, pihaknya meminta kepada airlines agar melaksanakan pelayanan yang lebih fleksibel dalam memberikan kompensasi kepada pengguna jasa penerbangan.

“Meskipun delay yang terjadi, akibat force majeure atau kejadian yang terjadi di luar kemampuan manusia dan tidak dapat dihindarkan,” tutupnya. (A)

 


Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini