ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bertepatan dengan Hari Meteorologi Dunia (HMD) atau World Meteorological Day ke-67 yang jatuh pada Sabtu (23/3/2019), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak masyarakat turut ambil peran melakukan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, mulai dari hal-hal kecil.
Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati mengatakan, warga bisa ikut berperan dalam mitigasi dengan melakukan hal-hal yang tampaknya sepele seperti mengurangi penggunaan sampah plastik, membatasi penggunaan kendaraan bermotor, mulai beralih ke sarana transportasi umum, menghemat penggunaan listrik dan air dan menanam pohon. Hal-hal yang tampak sederhana itu, menurut dia, akan membawa dampak besar dalam upaya mencegah dampak buruk perubahan iklim.
Hal lain yang bisa dilakukan, lanjut Dwikorita, yakni selalu memperhatikan kondisi cuaca ataupun iklim dalam setiap aktivitas sehari-hari, menjaga keselamatan transportasi baik darat, udara, dan pelayaran serta menentukan pola tanam bagi petani ataupun tangkap para nelayan.
“Perubahan iklim ekstrem merupakan masalah yang dihadapi setiap negara tanpa memandang batas teritorial. Setiap negara pasti merasakan efek buruknya,” tuturnya melalui siaran pers yang diperoleh dari BMKG Kendari via WhatsApp, Sabtu (23/3/2019).
Perubahan iklim, bisa memicu berbagai petaka seperti banjir, kekeringan, longsor, gelombang tinggi, dan peningkatan muka air laut. Bencana alam tersebut dapat menimbulkan korban jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi yang tidak sedikit.
Belum lagi dampak lanjutan yang juga tidak bisa dipandang sepele, seperti merebaknya berbagai penyakit yang berujung pada kematian. Oleh karena itu, Dwikorita mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan upaya mitigasi bersama untuk mencegah dampak negatif akibat perubahan iklim tersebut, yang dirangkaikan dengan peringatan HMD ke 67.
Untuk diketahui, setiap tahun, tanggal 23 Maret diperingati sebagai Hari Meteorologi Sedunia atau World Meteorological Day karena pada tanggal yang sama tahun 1950 sebuah badan spesialisasi di bidang Meteorologi di bawah naungan PBB bernama World Meteorological Organization dibentuk. WMO adalah organisasi antar pemerintah dengan keanggotaan 186 negara anggota dan 6 anggota teritori. Indonesia masuk menjadi anggota WMO pada 16 November 1950 dan berada di regional V Pasifik Barat Daya. WMO berperan penting dalam menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat, kesejahteraan ekonomi, dan perlindungan lingkungan hidup. (a)