Lantik 3 Paslon Bupati, Nur Alam: Jangan Habisi Saudara-Saudaramu

Lantik 3 Paslon Bupati, Nur Alam: Jangan Habisi Saudara-Saudaramu
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) saat melantikan tiga pasangan bupati dan wakil bupati terpilih hasil Pilkada 9 Desember 2015 di gedung Bahteramas Hall, Rabu (17/2/2016). Ketiga pasangan tersebut yakni Abu Hasan-Ramadio (Buton Utara), Amrullah-Lutfi (Konawe Kepulauan) dan Toni Herbiansyah-Andi Merya (Kolaka Timur). MUHAMMAD TASLIM DALMA/ZONASULTRA.COM
Lantik 3 Paslon Bupati, Nur Alam: Jangan Habisi Saudara-Saudaramu
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) saat melantikan tiga pasangan bupati dan wakil bupati terpilih hasil Pilkada 9 Desember 2015 di gedung Bahteramas Hall, Rabu (17/2/2016). Ketiga pasangan tersebut yakni Abu Hasan-Ramadio (Buton Utara), Amrullah-Lutfi (Konawe Kepulauan) dan Toni Herbiansyah-Andi Merya (Kolaka Timur). MUHAMMAD TASLIM DALMA/ZONASULTRA.COM

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam melantik 3 pasangan bupati dan wakil bupati hasil Pilkada serentak 9 Desember 2015 lalu di aula Gubernur Sultra Gedung Bahteramas Hall, Rabu (17/2/2016).

Ketiga pasangan bupati tersebut yakni Abu Hasan-Ramadio (Buton Utara), Amrullah-Lutfi (Konawe Kepulauan) dan Toni Herbiansyah-Andi Merya (Kolaka Timur).

Nur Alam berpesan ketiganya harus dapat menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Dalam penyelenggaraan itu diharapkan tidak merusak tatanan-tatanan kepegawaian yang ada sebelumnya dengan melakukan mutasi dan pemecatan.

“Jangan pecat dan habisi saudara-saudaramu (karena sebelumnya tidak sejalan). Kalaupun ada maka lakukan dengan cara profesional dan sesuai undang-undang,” kata Nur Alam dalam sambutannya.

Cara-cara menghabisi pihak yang sebelumnya tidak sejalan hanya akan merusak peradaban. Nur Alam berharap masing-masing tiga pasang bupati tersebut dapat merangkul kembali seluruh masyarakat demi kemajuan suatu daerah.

Dalam sejarah peradaban Indonesia ada suatu masa dimana pihak penguasa menghabisi saudara-saudaranya yang tidak sejalan. Kata Nur Alam, hal itu terjadi pada zaman Ken Arok berkuasa. Di masa kini, seorang bupati diharapkan tidak lagi menerapkan cara-cara lama seperti Ken Arok.

 

Penulis : Muhammad Taslim Dalma
Editor  : Rustam

1 KOMENTAR

  1. Susah pak Gubernur kalau PNS yang bermain dalam pilkada harus terima resikonya apalagi. PNS yang dia dukung tidak naik jadi bupati maka hancurkan PNS itu

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini