ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kolaka, Muhammad Bakri melepas rombongan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) peserta Jambore PKK ke-8 Tingkat Provinsi.
Kegiatan yang dihelat di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 24 Agustus 2019 nanti ini diikuti sekiranya 100 orang TP PKK Kabupaten Kolaka. Pelepasan kontingen TP PKK Kolaka, berlangsung di Lapangan Kantor Bupati Kolaka, Kamis (22/8/2019) sore.
Dalam proses pelepasan tersebut, Bakri berpesan kepada kontingen agar bisa tetap menjaga kekompakan, kebersamaan, dan menjaga kesehatan serta tetap menjaga nama baik Kabupaten Kolaka. Selain itu, menjaga kedisplinan da ketertiban selama berada di lokasi pelaksanaan jambore.
“Saya ingatkan untuk tetap jaga kekompakan, dengan begitu nama baik kita Bumi Mekongga selalu terjaga,” ujarnya.
(Baca Juga : Ratusan Penari Kolosal Siap Meriahkan Jambore PKK di Muna)
Ia pun berharap, kontingen jambore PKK dapat menambah wawasan, pengalaman, dan kekompakan antara satu dengan yang lainnya. Selain itu, dengan tetap menjaga kekompakan bisa menjadi yang terbaik di antara 17 kabupaten dan kota se-Sultra.
Sementara itu, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Kolaka, Ende Jayadin mengatakan sebelum pemberangkatan ke kabupaten Muna, pihaknya sudah mematangkan persiapan, dengan selalu mengadakan latihan terhadap berbagai lomba yang bakal diikuti nanti.
“Kita sudah berlatih, insyaAllah semoga bisa menjadi kebanggaan untuk TP PKK Kolaka,” ujarnya.
Bakri menambahkab, TP PKK Kolaka bakal mengikuti beberapa jenis lomba diantaranya lomba defile, vokal grup, pesan berantai, menggiring bola, dan lomba penyuluhan serta lomba lainnya.
(Baca Juga : Tuan Rumah Jambore PKK se-Sultra, Muna Target Juara Umum)
Untuk diketahui pada kegiatan jambore tersebut, nantinya akan diawali dengan ramah tamah pada 23 Agustus 2019. Keesokan harinya dilanjutkan dengan pembukaan yang dipusatkan di kawasan SOR La Ode Pandu, Kabupaten Muna.
Pembukaan Jambore PKK ke-8 Tingkat Provinsi ini dimeriahkan tari kolosal dari 400 orang siswa-siswi SMP dan SMA se-Kabupaten Muna. Di mana terdiri dari 330 perempuan, dan 70 laki-laki. Penampilan ratusan penari itu, mengusung tema ‘Beteno Netombula’ atau lahirnya Raja Muna pertama dari pohon bambu.(b)