ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra menggelar pelatihan kerajinan perak 2021 di Kota Kendari, 29 November hingga 5 Desember 2021.
Ketua Panitia Penyelenggara Herawati Muchlisi mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna melestarikan warisan budaya yang ada di Sultra. Kegiatan ini juga untuk mengikuti model yang tren sesuai perkembangan zaman tanpa menghilangkan nilai budaya di Sultra.
“Kami dari dekranasda tetap dalam konteks pelestarian. Jadi kami tetap pertahankan desain-desain dari awal, namun dalam perkembangannya perhiasan harus lebih kekinian lagi,” ungkapnya di Kendari, Senin (29/11/2021).
Lanjutnya, kegiatan tersebut bertujuan memberikan edukasi terkait desain perhiasan kekinian. Pserta kegiatan berjumlah 25 orang, merupakan kolaborasi antara desainer yang telah mahir dan pemula sehingga ke depan bisa menjadi regenerasi pengrajin.
Ia berharap dalam pelatihan tersebut setidaknya ada 10 pengrajin yang bisa terjaring oleh dekranasda dalam mengembangkan dan melestarikan produk-produk kerajinan perak di Sultra.
Mantan pengurus Dekranas Pusat dari profesional produk desain, Koestriastuti Koestedjo selaku pemateri dalam kegiatan tersebut mengungkapkan bahwa di kegiatan tersebut adalah mendesain, bukan sekadar untuk praktek atau menyolder saja.
“Latar belakang peserta ini memang rata-rata bukan desainer atau dari sekolah desain. Tetapi kita akan latih untuk bisa berpikir dan mengetahui unsur-unsur desain sehingga nilai budaya Sultra tetap terpelihara dan terjaga,” ungkapnya.
Kata dia, untuk membuat desain harus melihat proporsinya dipakai untuk siapa sehingga nilai estetika tetap terjaga. Selain itu, membuat desain perhiasan sesuai perkembangan zaman akan membuat nilai jual lebih tinggi.
Sama halnya dengan Herawati, ia berharap dari 25 peserta, minimal 50 persen bisa tersaring dan paling tidak seluruh peserta mendapatkan pengetahuan tentang desain kerajinan perak sehingga bisa dikembangkan ke masyarakat luas. (b)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati