ZONASULTRA.COM, RAHA – Lima program pembangunan Pemerintah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Geliat pembangunan itu diproyeksi dikerjakan pada periode 2020 hingga 2024 mendatang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Muna La Mahi mengatakan, lima program itu yakni pengembangan kawasan Muna Timur Raya (Mutiara) di lima kecamatan, pembangunan industri berbasis komoditi lokal, pembangunan kawasan transmigrasi, pengembangan kawasan pedesaan (PKP) dan pembangunan jembatan Muna-Buton.
“Saat ini sejumlah proyek itu sudah dimulai dikerjakan,” terang La Mahi, Rabu (1/7/2020).
Kata La Mahi, proyek yang tengah dikerjakan peningkatan akses jalan di kawasan Mutiara dengan anggaran sekitar Rp2,6 miliar. “Lokasi peningkatan akses jalan itu di Desa Labulawa dan Pola,” katanya.
Selain itu, rumah sakit (RS) tengah dibangun di Desa Pure dengan anggaran tahap pertama sebesar Rp15 miliar. Pembangunan kawasan transmigrasi yang terletak di Desa Raimuna dan Desa Pohorua, Kecamatan Maligano.
Lalu, pembangunan jembatan Buton yang menghubungkan jalur Wamengkoli-Baubau saat ini sudah mulai dikerja pemasangan tiang pancang. Sementara jembatan Muna jalur Towea-Tampo masih dalam tahap penyelesaian dokumen.
Selanjutnya, program air bersih dan pembangunan irigasi di Kecamatan Parigi. “Kalau air bersih anggarannya sekitar Rp1 miliar dan pembangunan irigasi anggarannya sekitar Rp5,9 miliar. Program itu difokuskan di Desa Labubulu,” katanya.
Sementara Pengembangan Kawasan Pedesaan (PKP) akan dipusatkan di Kecamatan Kabawo dan Kecamatan Parigi.
“Programnya mencakup peningkatan kapasitas jalan, listrik, air bersih. Namun bicara anggaran semua terploting di Bappenas,” urai La Mahi.
Program pembangunan jalan Trans Muna bakal dimulai dari jalur Tampo menuju Walengkabola hingga Bone.
Selanjutnya, pengembangan sosial ekonomi bagi masyarakat petani dan nelayan. Program ini tersebar di beberapa kecamatan.
“Untuk pengembangan ekonomi nelayan sudah ada program bantuan budidaya lobster. Wilayahnya diporsikan di sepanjang pesisir Kecamatan Towea hingga Tongkuno,” jelasnya.
Namun secara keseluruhan kata La Mahi, lima program nasional tersebut sepenuhnya dikelola oleh pusat melalui APBN. Pemda hanya menyiapkan lahan. (Adv)