ZONASULTRA.COM,KENDARI- Kader Partai Gerindra sekaligus anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Bustam, mendukung Wakil Gubernur Lukman Abunawas untuk memimpin partai Gerindra.
Menurutnya, meskipun latar belakang Lukman bukan seorang politisi. Tapi mantan Bupati Konawe tersebut cukup dikenal masyarakat, apalagi saat ini menjadi orang nomor dua di Sultra.
“Kita harapkan dia bisa pimpin Gerindra Sultra. Saya sangat dukung itu,” kata Bustam di Sekretariat DPRD Sultra, Rabu (24/6/2020).
Hingga saat ini, belum ada yang mengisi posisi pimpinan partai besutan Prabowo Subianto itu di Sultra setelah Imran meninggal dunia. Hal itu disebabkan belum ada surat keputasan (SK) resmi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terkait posisi tersebut.
Anggota Komisi I DPRD Sultra itu juga menjelaskan, keputusan siapa yang bakal ditunjuk sebagai Ketua DPD Gerindra Sultra tergantung DPP. Kata Bustam, Gerindra berbeda dengan partai lain terkait dengan pargantian ketua DPD, karena DPP bisa saja menunjuk langsung tanpa sepengetahuan pengurus.
“Gerindra itu berbeda dengan partai lain. Kita menunggu saja siapa yang mendapat amanah dari pusat, kalau saya pribadi mendukung pak Lukman untuk jadi Ketua Gerindra Sultra,” ungkapnya.
Sebelumnya, beredar isu Lukman Abunawas akan mengisi jabatan pimpinan partai berlambang garuda emas itu. Bahkan hal itu telah menjadi perbincangan politikus se-Sultra. Salah satunya Wakil Ketua DPRD Sultra Muhammad Endang.
“Saya dengar yang akan menjadi Ketua Gerindra Sultra itu pak Lukman. Sudah ada surat keputusannya,” kata Endang ketika berbicang dengan beberapa awak media di Gedung Paripurna DPRD Sultra, Senin (15/6/2020) lalu.
Sekretaris DPD Gerindra Sultra Safarullah, membenarkan isu Lukman Abunawas akan mengisi posisi pimpinan Gerindra. Hanya, untuk kepastian kabar tersebut, pihaknya masih menunggu SK dari DPP Partai Gerindra.
Apalagi hingga saat ini Ketua Umum Gerindra belum menunjuk siapa pengganti posisi almarhum Imran.
“Kalau terkait adanya ketua baru di pucuk pimpinan DPD Gerindra Sultra belum diketahui pasti. Karena saya sebagai Sekretaris Gerindra belum mendapat informasi dari DPP, perintah atau SK,” katanya. (b)
