Mabes Polri: Pembentukan Mahabhara Sultra Jadi Contoh Polda Lain

Mabes Polri: Pembentukan Mahabhara Sultra Jadi Contoh Polda Lain
MAHASISWA BHAYANGKARA - Tim dari Div Humas Mabes Polri melakukan asistensi di Aula Dhacara Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (23/11/2018). Yang diasistensi adalah program Mahasiswa Bhayangkara yang dibentuk Polda Sultra. (Foto: Humas Polda Sultra)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pembentukan Mahasiswa Bhayangkara (Mahabhara) oleh Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) diapresiasi oleh Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Pasalnya, inovasi itu dianggap sebagai hal baru yang dapat membangun hubungan yang baik antara mahasiswa dengan kepolisian.

Ketua Tim Div Humas Mabes Polri, AKBP Sony Setyawan mengatakan dari beberapa Polda yang pernah dikunjungi, Mahabhara merupakan sesuatu yang baru. Mahabhara yang dibentuk Polda Sultra merupakan pionir atau terobosan yang dapat diikuti.

“Harapannya Polda-Polda lain bisa mengikuti dalam arti melihat Polda Sultra telah mengajak para mahasiswa yang selama ini dalam pikiran kita selalu membuat unjuk rasa dan sebagainya. Tentunya dengan adanya kepanjangan tangan di kampus, tugas kita jadi tidak terlalu berat,” ujar Sony saat melakukan asistensi terhadap program Mahabhara di Aula Dhacara Polda Sultra, Jumat (23/11/2018).

Berita Terkait : Mudahkan Tugas Polisi, Mahasiswa Bhayangkara Kembali ke Kampus

Hasil dari asistensi itu akan disampaikan ke Mabes Polri. Kata Sony, polisi-polisi yang mempunyai terobosan seperti itu bukan hanya akan diperhatikan secara kelembagaan, namun juga secara individu. Misalnya bagi anggota polisi akan diperhatikan karir maupun sekolahnya.

Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Sultra, Kombes Pol Erfan Prasetyo mengatakan sejak dibentuk pada 22 Oktober 2018 lalu, Mahabhara telah melakukan berbagai aktivitas di kampus. Peran Mahabhara kedepannya diharapkan lebih luas lagi, misalnya dengan membantu meredakan ujaran kebencian dan hoax yang melintas di dunia maya.

“Mahasiswa Bhayangkara dapat memberikan peran signifikan dalam menjaga situasi di lingkungan kampus, salah satunya antisipasi paham radikal yang saat ini masih menjadi momok didalam dunia kampus,” ujar Erfan.

Salah satu Mahabhara asal Universitas Muhammadiyah Kendari, Fadil mengatakan telah melakukan berbagai aktivitas pengamanan bersama teman-temannya anggota Mahabhara. Misalnya beberapa waktu lalu, mereka mengamankan seminar nasional wirausaha yang menghadirkan motivator Safii effendi.

“Kami juga baru saja melakukan pengamanan di turnamen futsal yang diadakan oleh SMA Muhammadiyah. Dan besok kami akan turut serta dalam kegiatan penyuluhan dampak narkoba di salah satu sekolah, di Konawe Selatan,” ujar Fadil.

Jumlah Mahabhara saat ini ada 60 orang yakni 21 mahasiswa di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, 19 mahasiswa di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, dan 20 mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK). (B)

 


Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Abdul Saban

1 KOMENTAR

  1. Yaa.. begini ini kalau tidak ada kesinambungan informasi di jajaran Mabes Polri khususnya.
    Mahabhara / Satmabhara sudah ada sejak tahun 70’an dan sampai sekarang masih aktif
    Pertama kali didirikan di IST’AKPRIND’ Yogyakarta.
    Di Polda DIY sendiri sudah banyak Satmabhara di Perguruan Tinggi se Yogyakarta.
    Tidak percaya? silahkan Mabes Polri / anda semua search google “Satmabhara”

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini