Mabuk, Anggota DPRD Asal PDIP Adu Jotos dengan Warga di Marobo

Mabuk, Anggota DPRD Asal PDIP Adu Jotos dengan Warga di Marobo
AKBP Yudith Satriya Hananta
Mabuk, Anggota DPRD Asal PDIP Adu Jotos dengan Warga di Marobo
AKBP Yudith Satriya Hananta

 

ZONASULTRA.COM, RAHA- Anggota DPRD Kabupaten Muna asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mahmud Muhammad, terlibat adu jotos di Desa Marobo, Kecamatan Marobo, Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (8/3/2016) sekitar lalu pukul 21.30 Wita.

Perkelahian yang melibatkan politisi senior PDIP dan warga Desa Marobo, dibenarkan oleh Kapolres Muna, AKBP Yudith Satriya Hananta saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (10/3/2016).

“Iya benar. Track record oknum DPRD ini ternyata sering bikin ulah. Dia datang ke Marobo dalam kondisi mabuk,” kata kapolres.

Menurut pengganti Sugeng Widodo ini, di lokasi kejadian selain mabuk, Mahmud dalam kondisi emosi dan menendang masyarakat yang berada disalah satu rumah masyarakat. Karena mendapat perlakuan kasar, masyarakat kemudian balas menendang pria yang juga saudara ipar mantan Bupati Muna LM. Baharuddin itu.

“Karena mabuk dia jatuh dan mengalami luka. Kami sudah melakukan visum et repertum,” ujar kapolres.

Atas kejadian ini, polisi langsung melakukan penyelidikan. Ditanya apakah yang bersangkutan telah melaporkan kejadian tersebut keaparat kepolisian, Yudith mengatakan, laporan yang bersangkutan belum masuk ke mejanya. Polisi sendiri, sambung dia, bertindak aktif memproses kejadian pemukulan yang dialami mantan wakil ketua DPRD Muna periode 2009-2014 itu.

“Kami jemput bola atas kejadian ini dengan melakukan visum,” ujarnya.

Sementara itu, Mahmud Muhammad saat dikonfirmasi mengatakan, kedatangannya ke Marobo untuk mengkonsolidasi pemenangan paslon Bupati dan Wakil Bupati, LM. Rusman Emba-Malik Ditu menghadapi perhelatan Pemungutan Suara Ulang (PSU) 22 Maret nanti, disalah satu rumah warga bernama Nasir. Dia ke Marobo bersama sopir bernama La Madu.

Di dalam rumah milik Nasir itu, anggota Komisi I DPRD Muna itu terlibat perdebatan dengan sejumlah warga. Saat dia ingin melihat kartu identitas warga itu, mereka ternyata berasal dari Waburense, Buton Tengah. Dia kemudian keluar menuju mobil untuk mengambil surat tugas partai. Diluar sudah berkumpul banyak orang.

“Saya katakan, saya ini orangnya nomor satu, Rusman-Malik. Di belakang ada yang bilang kau bohong. Lalu saya datangi dia, tiba-tiba dari belakang ada yang menendang dan memukul,” urainya.

Atas kejadian pemukulan tersebut, pelaksana Ketua DPC PDI-P Muna Barat itu, kemudian melaporkan kekerasan yang dialaminya ke Polres Muna. Dia kemudian dibawa ke RSUD Raha untuk dilakukan visum. Hasilnya, Mahmud mengalami luka pada lidah dan telinga mengeluarkan bercak darah yang diakibatkan pukulan.

 

Penulis : Marly Pilok

Editor  : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini