ANTAM – Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) dari berbagai jurusan yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 2017 di kelurahan Pomalaa, kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Sultra belajar menanam mangrove di sekitar areal pantai pertambangan PT Antam UBPN Sultra, Rabu (23/8/2017). (ISTIMEWA)
ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Sebanyak 19 orang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) dari berbagai jurusan yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 2017 di kelurahan Pomalaa, kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) belajar cara menanam mangrove di areal pantai PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sultra, Rabu (23/8/2017)
Koordinator Desa (Kordes) Mahasiswa KKN UHO La Lio menjelaskan, niat mereka belajar menanam mangrove itu merupakan salah satu bentuk kegiatan mereka dalam program KKN mereka selama 30 hari mendatang, di kelurahan Pomalaa.
Di tempat yang sama, salah satu mahasiswa peserta KKN UHO jurusan Teknik Arsitektur Armila Inny Wahyuni juga mengatakan, kegiatan itu dapat membantu mereka untuk memahami cara menanam mangrove dengan baik. Karena, mereka melihat langsung proses penghijauan yang selama ini telah dilakukan oleh PT Antam UBPN Sultra di Pomalaa.
“Tanaman mangrove sangat besar fugnsinya bagi masyarakat, utamanya untuk menjaga habitat pemijahan ikan dan menjaga abrasi pantai,” ujarnya.
Lurah Pomalaa Novi Andriani yang juga hadir dalam kegiatan itu mengatakan, kegaitan penanaman mangrove merupakan salah satu agenda rutin mereka besama PT Antam UBPN Sultra.
“Ini sebenarnya lokasi PT Antam. Tapi karena areal Antam berada dalam wilayah kelurahan Pomalaa, maka tanggungjawab penghijauan juga dilakukan pihak Antam bersama karang taruna,” katanya.
Sementara itu, Supervisor Nurseri dan Revegetasi PT Antam UBPN Sultra Toga Pakpahan menjelaskan, untuk kegiatan penanaman mangrove, pihaknya memang menggandeng pihak Karang Taruna di 12 desa dan kelurahan yang ada di kecamatan Pomalaa.
“Setiap Karang Taruna diberi kuota menanam mangrove sejumlah 3800 pohon, termasuk 200 pohon untuk penyulaman. Dengan sistem kontrak antara Antam dengan pihak Karang Taruna di masing-masing desa atau kelurahan,” kata Toga Pakpahan.
Di tempat terpisah, Publik Relation Asistant Manager PT Antam UBPN Sultra Dedy Supriyadi mengatakan, pelibatan Karang Taruna dalam program penghijauan pesisir Antam bertujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan masyarakat untuk menjaga lingkungan pesisir, termasuk merawat mangrove yang sudah ada.
Sebab, populasi mangrove sangat penting keberadaannya untuk menujang kualitas perairan serta ekosistem laut di kecamatan Pomalaa, sebagai areal pertambangan Antam. (*)
Penulis: Abdul Saban