Mahasiswa UHO Dikenalkan Tentang Pertambangan Hijau

Mahasiswa UHO Dikenalkan Tentang Pertambangan Hijau
KULIAH TAMU - Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITK) Universitas Halu Oleo (UHO) berpartisipasi pada kuliah tamu, Kamis (16/3/2023)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Sebanyak 100 mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITK) Universitas Halu Oleo (UHO) berpartisipasi aktif pada kuliah tamu. Kegiatan yang diadakan di UHO pada Kamis (16/3/2023) itu membahas tentang bagaimana pertambangan hijau diimplementasikan.

Kegiatan itu merupakan bagian dari program rutin PT Gema Kreasi Perdana (GKP) Goes To Campus, di mana materi yang diangkat kali ini terkait Pengelolaan Lingkungan di area tambang.

Selain itu, juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FTIK Deniyatno, para Ketua Jurusan FTIK, dan Manager PT GKP, Alexander Lieman.

Deniyatnomengatakan kuliah tamu oleh PT GKP itu merupakan yang kedua kalinya digelar di kampus UHO. Kegiatan tersebut dinilai sangat positif, bermanfaat untuk memberikan pengetahuan terhadap mahasiswa yang konsentrasi pendidikannya di sektor lingkungan.

“Tentu saja kami berharap kerja sama positif ini dapat berjalan secara berkelanjutan, dengan program-program menarik lainnya, seperti praktisi mengajar contohnya. Sehingga, pemahaman mahasiswa dan para akademisi di sini juga akan semakin bertambah dan komprehensif,” ujarnya.

Deniyatno menambahkan, materi yang diberikan oleh narasumber terkait best practice yang diterapkan di PT GKP terkait pengelolaan lingkungan yang telah diterapkan, sangat sesuai.

Peserta kegiatan yang berasal dari 5 prodi yang ada di FITK yang meliputi Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Geografi, dan Oceanografi.

“Di mana peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan mahasiswa yang sementara memprogramkan mata kuliah terkait lingkungan di program studi masing-masing. Sehingga, diharapkan materi yang dibawakan dapat memperkaya pemahaman mahasiswa, khususnya kelak ketika mereka sudah menapaki karir di industri pertambangan,” tambahnya.

Superintendent Environment PT GKP, Sutanto menerangkan, materi yang dibawakan diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi mahasiswa jurusan FITK UHO.

“Melalui kegiatan ini, kita sebagai praktisi bisa memberikan pembelajaran secara mendetail terkait pengelolaan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga akan lebih memahami alur proses pengelolaan lingkungan pertambangan, mulai dari pengelolaan air limbah tambang, reklamasi, revegetasi, nursery, forestry, hydorologi, biodiversity, udara, limbah B3 dan compliance terkait kewajiban pelaporan dari seluruh aktivitas kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di pertambangan,” terangnya.

Dalam sesi tanya-jawab, antusiasme mahasiswa juga tak luput menanyakan perihal isu kelengkapan perizinan lingkungan PT GKP yang saat ini menjadi perbincangan publik. Kuliah tamu ini sekaligus menjadi ruang diskusi untuk mengklarifikasi isu tersebut, bahwa perizinan lingkungan PT GKP seperti IPPKH, AMDAL, dan tanggung jawab pembayaran PSDH-DR telah lengkap dan rutin dilaksanakan oleh PT GKP.

“Selain itu, kesempatan ini akan memberikan pemahaman lebih ke para mahasiswa tentang sejauh mana perusahaan berkomitmen untuk menjalankan program tersebut dan bisa membantu menjawab kepada lapisan masyarakat yang masih kurang yakin dengan adanya kegiatan penambangan yang berwawasan lingkungan (green mining),” sambungnya.

Sementara itu, Manager PT GKP, Alexander Lieman menambahkan, kuliah tamu tersebut selain bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh mahasiswa terkait dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Namun juga, sebagai salah satu komitmen nyata dari PT GKP untuk mendukung program pendidikan pemerintah melalui Kampus Merdeka.

“Kesempatan ini juga akan memberikan wawasan jika pengelolaan lingkungan di area pertambangan dilakukan sesuai dengan aturan atau regulasi pemerintah, maka semua aspek akan berjalan selaras. Sudah banyak bukti perusahaan yang menjalankan program lingkungan dengan baik dan mendapatkan program penghargaan dari KLHK atau yang kita biasa kenal dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER),” kata Alenxander. (*)

 


Editor: Muhamad Taslim Dalma