ZONASULTRA.COM,KENDARI-Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) dan BEM Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).
Mereka melakukan demonstrasi di sejumlah titik persimpangan jalan Kota Kendari pada Minggu (2/5/2021). Aksi yang diikuti puluhan mahasiswa ini menyuarakan sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan masalah pendidikan.
Kordinator lapangan (korlap) dalam aksi itu, Kamal mengatakan bahwa momentum 2 Mei selain sebagai hari lahir bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara, juga merupakan refleksi terhadap situasi pendidikan yang belum sampai pada cita-citanya. “Akses pendidikan masih sangat diskriminatif serta belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan hingga ke pelosok.” ucap Kamal dalam aksi itu.
Meski terik panas dan dalam keadaan puasa, suara para mahasiswa tetap melengking meneriakan agar pemerintah menghentikan segala bentuk komersialisasi di sektor pendidikan. Sebab menurut orator, salah satu yang menjadi penghambat rakyat Indonesia dalam mengakses pendidikan adalah mahalnya biaya pendidikan.
“Angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi Indonesia masih sangat rendah yakni pada rentang tahun 2017-2020 hanya 30 persen saja. Kami menuntut negara untuk hadir penuh dalam hal pendidikan, sebab maju dan mundurnya sebuah bangsa tergantung seberapa komitmen negara mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap Kamal.
Selain itu, yang menjadi tuntutan dua lembaga BEM ini adalah meminta kepada penegak hukum untuk menuntaskan kasus penembakan dua mahasiswa UHO Randi dan Yusuf. Kedua mahasiswa itu diduga meninggal saat mengikuti aksi demonstrasi penolakan beberapa rancangan undang-undang (RUU) pada 26 September 2019.
“Usut tuntas kasus dua mahasiswa UHO, sampai hari ini almarhum Yusuf kasusnya masih dalam tahap penyelidikan. Dengan kata lain tersangkanya belum diketahui,” teriak peserta aksi. (B)
Penulis : M9
Editor: Muhamad Taslim Dalma