Mahasiswa Unusra Kendari Buat Desain Museum Etnologi, Terinspirasi dari Sorume

Mahasiswa Unusra Kolaka Buat Desain Museum Etnologi, Terinspirasi dari Sorume
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (UNUSRA) Kabupaten Kolaka, Alan Ali membuat desain bangunan Museum Etnologi yang terinspirasi dari sorume. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.ID,KENDARI– Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sulawesi Tenggara (UNUSRA) Kota Kendari, Alan Ali membuat desain bangunan Museum Etnologi yang terinspirasi dari sorume.

Ia mejelaskan, dalam membuat desain tersebut ia terinspirasi dari sorumw atau anggrek serat yang merupakan flora endemik dari Bumi Mekongga.

Kata dia saat ini masih banyak generasi muda mekongga lupa bahkan tidak tau arti dan sejarahnya karena tertutupi dengan jenis tanaman kakao.

“Keresahan pribadi karena melihat kebudayaan Tolaki Mekongga, baik secara fisik maupun non-fisik masih cenderung sporadis, sederhananya banyak generasi muda yang masih bingung membedakan secara spesifik tolaki konawe dan tolaki mekongga. Arti kata sorume saja mungkin banyak yang tidak tau,” katanya melalui pesan whattsap, pada Senin (22/8/2022).

Mahasiswa Unusra Kolaka Buat Desain Museum Etnologi, Terinspirasi dari Sorume

Kata dia, konsep desain secara filosofis sangat kuat dipengaruhi oleh “Sorume” yang dimana dahulu sorume menjadi benda yang sangat bernilai namun kini cenderung terlupakan oleh arus globalisasi.

Dalam desain ini dipadukan dengan penekanan pada Arsitektur Nusantara, yang ia nilai sangat cocok dengan budaya mekongga yang selalu menjunjung tinggi toleransi.

Ada 11 tipe Museum Menurut organisasi “ICOM” salah satunya Museum Etnologi, karena keresahan yang ia rasakan hanya seputar kebudayaan etnis mekongga, maka menurutnya wadah yang tepat untuk menyalurkan keresahan adalah mendesain bangunan museum etnologi.

“Kemudian dalam proses pekerjaannya butuh waktu sekitar 8 sampai 10 jam. Untuk proses editing sekitar 6 jam, dan modelling 3D agak lama sekitar 2 minggu,” ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Arsitektur itu mengharapkan seluruh stakeholder di Kabupaten Kolaka lebih peka lagi dalam mengedepankan arsitektur, khususnya untuk bangunan pemerintahan menggunakan arsitektur lokal.

“Tolong perhatikan mahasiswa-mahasiswa berprestasi, dimana tidak terdeteksi radar untuk mendapatkan beasiswa pemerintahan daerah, libatkan mereka dalam membangun kampung halaman sebelum negara asing yang merebutnya. Dan semoga skripsi saya bisa dimuat dalam jurnal terakreditasi sehingga bisa di jadikan portofolio untuk lanjut S2 ke luar negeri,” ujarnya.

Untuk diketahui mahasiswa tersebut telah menyelesaikan seminar tutup tugas akhir (Skripsi) pada 10 Agustus 2022. Kemudian Yudisium pada 16 Agustus 2022 dan akan melakukan wisuda pada 10 September 2022. (B)

 


Kontributor: Sutarman
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini