ZONASULTRA.COM, KENDARI – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) kini mewajibkan mahasiswi baru tahun akademik 2015/2016 untuk mengikuti program Ma’had Al-Jamiah atau asrama mahasiswa selama satu tahun pertama. Ma’had Al-Jamiah akan mengadopsi kurikulum dan suasana pesantren pada umumnya di Indonesia.
Rektor IAIN Kendari Nur Alim mengatakan, program ini bertujuan untuk membentuk mahasiswi yang memiliki pondasi pengetahuan agama yang kuat dan akhlak mulia. Mereka juga diharapkan menularkan budaya santri kepada mahasiswi yang lain, sehingga pada akhirnya akan terbentuk tradisi keagamaan yang kental di lingkungan IAIN Kendari.
“Harapan kami, mahasiswa alumni ma’had ini akan terus mendapat pembinaan melalui mitra yang ditunjuk seperti pesantren maupun rumah kost di sekitar kampus IAIN Kendari sehingga pembinaan ini tidak terputus pada tahun pertama saja,” kata Nur Alim.
Di Ma’had Al-Jamiah, lanjutnya, para mahasiswi akan memperoleh pendalaman ilmu-ilmu agama antara lain kajian kitab-kitab Islam salaf dan khalaf terutama yang terkait dengan kurikulum IAIN Kendari seperti Ullumul Quran, Tafsir dan Hadits, Fiqh dan Ushul Fiqh serta ilmu Tasawwuf. Penguasaan keilmuan tersebut akan membantu mahasiswi dalam menyelesaikan studinya hingga tahap akhir.
Dalam kegiatan keseharian, mahasiswi akan dibina oleh para kyai yang merupakan dosen-dosen IAIN Kendari yang dianggap menguasai bidang ilmu agama yang diajarkan. Mereka akan memberikan pembinaan dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, sedangkan bahasa Indonesia hanya dijadikan sebagai bahasa alternatif.
Saat ini Ma’had Al-Jamiah dapat menampung sekitar 120 mahasiswi dengan dilengkapi fasilitas primer seperti kasur, lemari, listrik, air dan jaringan internet. Untuk menambah daya tampung, IAIN Kendari rencananya akan menambah gedung baru sehingga diharapkan seluruh mahasiswi baru dapat mengikuti program ini.