ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Banyak orang menganggap makan malam adalah sesuatu yang bahaya, yang dapat menaikan berat badan. Tak sedikit orang yang menahan lapar hingga esok hari karena menghindari makan malam dengan alasan takut gendut.
Ternyata persepsi ini keliru. Bukan masalah makan malamnya, melainkan asupan kalori dalam tubuh setiap harinya. Dr. Grace Judio- Kahl mengatakan, tubuh bekerja 24 jam yang mempunyai patokan sendiri yakni metabolic rate. Basal Metabolic Rate (BMR) adalah kebutuhan kalori yang tubuh Anda butuhkan untuk melakukan aktivitas basalnya.
“Sehari dari subuh sampai subuh tubuh kita untuk hidup butuh bensin berapa? Rata-rata orang 2.000 kalori sehari, dia isi bensin alias makannya berapa? Itu dihitung,” ujar Dr. Grace saat ditemui dalam acara Bedah Buku “In a Relationship With My Body” dan Lightweight Challenge 2019 Awarding di The Hook Restoran Jakarta Selatan, Rabu ( 27/2/2019) sore.
Atur kalori tubuh kita sehari-hari untuk menyeimbangkan berat badan ideal. Misalnya makan pagi sebasar 200 kalori, ditambah makan siang 300 dan cemilan lainnya yang juga menambah kalori. Jika kebutuhan kalori sudah terpenuhi sebelum makan malam, maka dianjurkan untuk tidak makan malam. Sebab makan malam akan menambah kalori yang membuat tubuh kita kelebihan kalori dan berimbas pada kenaikan berat badan.
(Baca Juga : Cara Mudah Merawat Mulut Agar Bersih dan Tetap Sehat)
“Kalau sehari total plus makan malam itu 2000 kalori maka beratnya gak akan naik dan gak akan turun meskipun dia makannya malam,” kata pendiri Lighthouse ini.
Oleh sebab itu atur kalori terhadap makanan yang akan kita makan. Jika ingin makan malam pastikan tubuh kita belum tercukupi kebutuhan kalorinya, sehingga makan malam memang dibutuhkan.
Seperti pada saat puasa, meskipun makan pada waktu malam namun tidak menyebabkan kegemukan. Hal ini lantaran subuh hingga magrib, tubuh tidak menerima kalori melainkan hanya mengeluarkan.
Selain itu, pilihlah makanan yang besar mengenyangkan tapi berkalori kecil. Bukan sebaliknya. Sebab ada makanan yang kecil tapi kalorinya bisa mencapai 1.000. Contoh makanan yang berkalori tinggi yakni makanan yang mengandung minyak seperti gorengan, gula dan tepung.
“Semua yang digoreng, bertepung dan manis biasanya kalorinya besar, tahu-tahu jatah kalori yang dibutuhkan sudah habis,” tandas Grace.
Satu lagi yang harus ditekankan yaitu makanlah jika lapar. Tidak dianjurkan makan dalam keadaan perut masih kenyang ataupun iseng. Terlebih lagi jika cemilan tersebut mengandung banyak kalori. (a)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati