ZONASULTRA.COM, KENDARI – Hasil hitung cepat Jaringan Suara Indonesia (JSI) menempatkan pasangan calon Ali Mazi-Lukman Abunawas pada posisi pertama dengan persentasi raihan suara sebanyak 44,4 persen.
Kemenangan ini diraih di daerah padat penduduk, termasuk Kota Kendari. Padahal, calon gubernur nomor urut 2 Asrun sebenarnya lebih berpeluang untuk memenangkan pertarungan di Kota Kendari. Pasalnya, Asrun adalah mantan Wali Kota Kendari dua periode.
Manager Riset JSI Adi Nugroho mengatakan, kekalahan Asrun pada pilkada tahun ini termasuk di wilayahnya (Kendari) dipengaruhi kasus hukum yang menjerat mantan wali kota tersebut.
(Baca Juga : Hitung Cepat KPU, Paslon Aman Unggul 44,70 Persen)
“Iya kita tidak bisa pungkiri kekalahan Asrun ini tentunya dipengaruhi oleh kasus hukum yang sedang menjeratnya,” kata Adi Nugroho di Hotel Clarion, Rabu (27/6/2018) malam.
Menurutnya, kasus korupsi yang menjerat Asrun secara otomatis mempengaruhi psikologi pemilih. “Ya mungkin saja dia (pemilih) tidak ingin memilih yang lagi bermasalah,” terang Adi Nugroho.
Ia sendiri tidak menafikan elektabilitas Asrun Hugua yang cukup tinggi sebelum terjerat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi. Namun dengan adanya kasus tersebut, elektabilitas Asrun merosot drastis.
(Baca Juga : Survei JSI di Pilgub Sultra, AMAN Raih 44,4 Persen Suara)
Hasil hitung cepat atau jajak cepat (quick qount) JSI, pasangan calon nomor urut 1 Ali Mazi-Lukman Abunawas meraih suara tertinggi dengan persentasi 44,4 persen.
Disusul pasangan calon nomor urut 3 Rusda Mahmud – Sjafei Kahar dengan persentasi 30,8 persen dan pasangan calon nomor urut 2 Asrun – Hugua dengan persentasi 25,7 persen. (A)