Mantan Rektor Unilaki: Yayasan Lakidende Razak Porosi Tak Ada Kaitannya dengan Unilaki

Pemilihan Rektor Unilaki Digelar Besok, Ini Kandidatnya
Universitas Lakidende

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Mantan Rektor Universitas Lakidende (Unilaki) Saiful Bachri angkat bicara terkait polemik perebutan hak penyelenggaraan atas kampus tersebut. Ia menilai jika polemik itu ada karena tidak adanya komunikasi yang baik antara Sitti Amina Razak Porosi dengan dewan pendiri Yayasan Lakidende.

Pemilihan Rektor Unilaki Digelar Besok, Ini Kandidatnya
Universitas Lakidende

Menurutnya, Yayasan Lakidende Razak Porosi bukan kelanjutan dari yayasan lama atau perubahan atas Yayasan Lakidende, melainkan yayasan baru. Hal itu ia ketahui saat masih menjabat sebagai rektor di perode 2011-2015.

“Pernah mengusul bantuan PHP dari Dikti sebesar Rp 600 juta dengan menggunakan Yayasan Lakidende Razak Porosi. Namun Dikti menolak karena yang tercatat dalam SK adalah yayasan lama sebagai penyelenggara Unilaki,” kata Saiful, Senin (19/12/2016)

Menurut dia, usulan bantuan tersebut akhirnya bisa terealisasikan setelah pihak kampus merubah seluruh dokumen dengan menggunakan Yayasan Lakidende.

Seandainya yayasan versi Amina Rasak Porosi ini merupakan lanjutan dari yayasan lama lanjutnya, maka Dikti tidak akan menolak dokumen tersebut. Dengan begitu dirinya menganggap yayasan itu adalah yayasan baru yang tidak ada hubungannya dengan yayasan lama.

(Berita Terkait : Terjadi Polemik Yayasan, Unilaki Tiadakan Wisuda Hingga 2018)

“Sejak menjabat menjadi rektor seluruh kebijakan yang berkaitan dengan administrasi, termasuk izin operasional kampus itu masih menggunakan yayasan lama. Bukan yayasan baru itu,” tutupnya.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Hukum Unilaki yang juga juru bicara Yayasan Lakidende Razak Porosi, Jaya Satria mengaku jika yayasan versi Sitti Amina Razak Porosi itu merupakan yayasan lanjutan atas Yayasan Lakidende yang dianggap sudah tidak aktif lagi, sehingga yayasan tersebut adalah penyelenggara yang sah atas Universitas Lakidende. (B)

 

Reporter: Restu Tebara
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini