ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pada Maret 2018 di Kota Kendari terjadi mencapai 0,08 persen. Inflasi tahun kalender BPS mencatat sebesar 0,56 persen, sementara inflasi tahun ke tahun sebesar 2,37 persen.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sultra Surianti Toar mengungkapkan, bahwa sejumlah kelompok pengeluaran yang turut menjadi andil dalam penyumbang deflasi pada Februari 2018 ini adalah bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,16 persen.
“Termasuk pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0002 persen, serta transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,016 persen,” jelas Suri di Kantor BPS Sultra, Senin (2/4/2018).
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mencatatkan inflasi yaitu makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen, kesehatan 0,024 persen. Selanjutnya, perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen serta komoditi sandang 0,03 persen.
Secara rinici, komoditi dominan penyumbang inflasi negatif dan perubahan harganya yakni ikan kembung -0,14 persen, ikan layang -0,11 persen, ikan cakalang -0,07 persen, angkutan udara -0,05 persen, bandeng dan tomat buah -0,03 persen. Tomat sayur, daging ayam ras, kol putih, dan ikan tembang -0,01 persen.
Sementara, Suri menambahkan komoditas dominan penyumbang inflasi positif dan perubahan harganya yaitu kacang panjang dan ikan ekor kuning 0,05 persen, bensin 0,03 persen. Beras, bawang putih, telur ayam ras, daun kacang panjang muda, jantung pisang 0,02 persen. Serta air kemasan dan anggur 0,01 persen.
“Kota Baubau Maret 2018 mengalami deflasi 1,11 persen. Untuk inflasi tahun kalender sebesar 0,24 persen, dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,42 persen,” tutupnya. (B)