Masjid Al Alam, Persembahan Nusa untuk Masyarakat Sultra

Masjid Al Alam Kendari
Masjid Al-Alam Kendari

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Melewati waktu yang panjang, hingga banyak yang menggangap pembangunannya tak akan selesai, mega proyek Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam dan Wakil Gubernur Saleh Lasata, Masjid Al Alam di Teluk Kendari akhirnya diresmikan, Senin (12/2/2018).

Kepala Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sultra Pahri Yamsul mengatakan, sejak 2010 pembangunan Masjid Al Alam hingga saat ini tidak terhenti dan terus dikerjakan.

Pembangunan dimulai dari pemasangan tiang pancang masjid. Dilanjutkan pengecoran dan pembangunan bagian lantai. Selanjutnya perampungan secara fisik dan empat menara. Meskipun kondisi fisik bangunan masjid belum sempurna, tapi sudah memenuhi kelayakan fasilitas sebuah masjid.

Kontruksi masjid ini pun pada akhir periode pemerintahan Nur Alam – Saleh Lasata (Nusa) sudah rampung. Sehingga meskipun keduanya sudah tidak menjabat gubernur dan wakil gubernur, masjid itu sudah bisa digunakan untuk tempat ibadah. Di mana masjid yang berada di tengah Teluk Kendari ini bisa menampung 10.000 jamaah.

Soft Opening, Saleh Lasata Berharap Masjid Al Alam Jadi Ikon Sultra
SOFT OPENING – Plt Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Saleh Lasata resmi melakukan soft opening Masjid Al-Alam Kendari, Senin (12/2/2018). (Randi Ardiansyah/ZONASULTRA.COM)

Untuk anggaran pembangunan masjid, DPRD Sultra menyepakati dengan menggunakan sistem penganggaran multi years (kontrak anggaran APBD selama tiga tahun) dan menyetujui penambahan budgetnya dalam APBD 2015 sebesar Rp35 miliar.

Penganggaran selanjutnya pada 2016 sebesar Rp70 miliar. Kemudian pada 2017 sebesar Rp99 miliar. Pemerintah provinsi kembali menganggarkan pada 2018 sebesar Rp8 miliar. Namun, DPRD hanya mengakomodir anggaran penyelesaian tahap akhir sebesar Rp5 miliar.

“Sementara pada 2010 dianggarkan sebesar Rp10 miliar, dan pada 2011-2012 dianggarkan Rp10 miliar,” tambah Pahri Yamsul.

Masjid Al Alam pun ketika tahap masa pembangunan dalam berbagai kesempatan digunakan untuk kegiatan pemerintah provinsi. Seperti shalat tarawih, nuzul Quran, salat Idul Adha, dan salat Idul Fitri.

Pelaksanaan kegiatan ini juga merupakan ide dan instruksi langsung dari gubernur nonaktif Nur Alam, yang ingin membuktikan kepada masyarakat bahwa impiannya untuk membangun rumah ibadah di tengah laut benar dapat direalisasikan, serta bukan isapan jempol belaka.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sultra Saleh Lasata mengucapkan rasa syukur dan kebahagiaan atas berbagai capaian dan progres pembangunan di akhir masa jabatan Nusa. Salah satu diantaranya adalah pembangunan Masjid Al Alam.

Masjid Al Alam, Persembahan Nusa untuk Masyarakat Sultra

Tujuh tahun lalu, tepatnya Agustus 2010 bertepatan dengan 7 Ramadhan 1431 Hijriah, awal sejarah dimulainya pembangunan masjid Al Alam yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana oleh Gubernur Sultra Nur Alam.

Setelah melalui proses dinamika dan berbagai tantangan, harapan dan impian serta niat suci pembangunan masjid Al Alam Teluk Kendari telah terealisasi. Sebagai salah satu bukti komitmen pemerintah dalam proses pelaksanaan pembangunan, khususnya dalam upaya penguatan kehidupan religius masyarakat.

Disadari pembangunan Al Alam masih membutuhkan tahap penyempurnaan karena pada hakekatnya pembangunan masjid tidak mengenal kata berhenti atau selesai. Seiring dengan kebutuhan dan tuntutan peningkatan pengembangan fungsi serta ketersediaan sarana yang pastinya selalu akan bertambah dari waktu ke waktu.

Masjid Al Alam, Persembahan Nusa untuk Masyarakat Sultra

Akan tetapi secara fisik kondisi masjid Al Alam saat ini dipandang telah representatif, bahkan lebih dari cukup memenuhi standar kebutuhan dasar kelayakan fasilitas sebuah masjid.

Saleh Lasata menitipkan harapan kepada segenap pengurus Masjid Al Alam agar dapat melaksanakan tugas pengelolaan dalam memakmurkan masjid secara baik, profesional, dan amanah. Keberadaan masjid Al Alam seyogyanya dapat dimanfaatkan secara optimal dalam memberikan pelayanan pembinaan bagi kemaslahatan umat dan masyarakat sebagaimana hakekat masjid yang sesungguhnya, dan manifestasi dari misi suci Islam.

Menurutnya, pembangunan Masjid Al Alam mustahil dapat terwujud tanpa adanya dukungan, partisipasi, dan keterlibatan lintas instansi serta berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu atas nama pemerintah provinsi, ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan teristimewa kepada Nur Alam selaku inisiator pembangunan Masjid Al Alam.

“Semoga dengan berdirinya rumah Allah yang suci akan menjadi salah satu catatan amal jariah. Juga bagi setiap individu yang mencurahkan materi, tenaga, waktu, dan pikirannya dalam proses pembangunan masjid ini,” kata Saleh Lasata.

Ikon Wisata

Abdullah Alhadza Terpilih Jadi Ketua Pengurus Masjid Al-Alam

Nur Alam dan Saleh Lasata patut bersyukur dengan diresmikan masjid Al Alam, sehingga terjawab sudah apa yang selama ini menjadi kerinduan sekaligus keraguan masyarakat akan berdirinya rumah Allah di tengah laut.

Letak geografis dan sentuhan seni arsitekturnya menjadikan masjid ini dinilai sebagai salah satu masjid terindah dan termegah di Sultra sehingga berpotensi akan menjadi destinasi wisata rohani.

Saleh Lasata berharap Masjid Al Alam menjadi salah satu ikon Kota Kendari yang mencerminkan kehidupan religius masyarakat, dapat mendorong percepatan penyempurnaan pembangunan Masjid Al Alam secara terintegrasi dan berkelanjutan.

Saleh menyebutkan masjid merupakan salah satu unsur penting dalam struktur kehidupan masyarakat umat muslim. Selain berfungsi sebagai tempat rumah ibadah, masjid juga dimanfaatkan untuk dakwah dan siar agama. Serta berbagai kegiatan keagamaan dan sosial lainnya. Disamping itu juga dapat menjadi sarana penguatan ukhuwah islamiah dan ikatan kebersamaan masyarakat. (Adv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini