Masjid Raya Raha, Masjid Tertua di Kota Raha

Masjid Raya Raha
Masjid Raya Raha

ZONASULTRA.COM, RAHA – Masjid Raya Raha dibangun secara swadaya sekitar tahun 1920 oleh masyarakat Kota Raha. Bangunan pertama masjid ini berbentuk rumah panggung. Masjid ini juga merupakan masjid tertua di ibukota Kabupaten Muna tersebut.

Masjid Raya Raha memiliki ukuran 20×20 meter terletak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Raha I, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Seiring waktu masjid raya ini semakin berkembang dengan dindingnya terbuat dari jelaja (ayaman bambu),” ungkap Muhamad Akram Larifu, Ketua Pengurus Masjid Raya Raha saat ditemui Senin (21/5/2018).

Menurut Akram, bentuk bangunan yang sekarang masih asli meski sudah dilakukan perbaikan menjadi bangunan permanen. Tiang penyangganya dari kayu jati asli yang tidak pernah diganti-ganti hingga sekarang.

Masjid Raya Raha, Masjid Tertua di Kota Raha“Sekitar 30 tahun yang lalu setelah dibangunnya masjid ini sudah sedikit berbentuk permanen. Dan sekarang masih dipertahankan bentuk asli yang dulu, dapat dilihat dari bentuk kubahnya, tiang dari kayu jati,” jelas Akram.

Masjid yang berumur kurang lebih 98 tahun ini memiliki sebuah sumur yang kedalamannya mencapai tiga meter dan debet airnya tidak pernah berkurang meskipun musim kemarau.

“Jadi setengah dari sumur itu berdiri tembok dari masjid ini,” ujarnya.

Sekitar tahun 1980-an, Masjid Raya Raha sempat tidak terpakai karena sudah dibangun masjid raya baru di Kota Raha yang dinamai Masjid Al Munawarah.

Setelah tidak terpakai, masjid ini dialihfungsikan sebagai perpustakan dan sekolah. Namun ahli waris tanah tempat berdirinya masjid ini menginginkan agar kembali difungsikan menjadi masjid seperti sebelumnya.

Sumur Tua yang airnya tidak pernah habis dan berkurang
Sumur Tua yang airnya tidak pernah habis dan berkurang

“Jadi inisiatif seluruh masyarakat di sekitar sini, bergotong-royong dan mengaktifkan kembali masjid ini,” ujar Akram

Masjid ini kembali digunakan pada Juni 2015. Untuk bangunannya masih dipertahankan, hanya saja terasnya diubah dan ditehel serta atapnya juga diganti dengan yang baru.

Akram pun meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan masjid tersebut dengan memberikan dana untuk keperluan perawatan masjid. Karena selama ini dana yang ada sebagai sumbangan swadaya dari masyarakat sekitar.

“Seperti yang kita dengar informasi, ada beberapa masjid di Kota Raha ini yang operasionalnya itu ditalangi oleh APBD Kabupaten Muna dan salah satunya masjid ini dengan pertimbangan salah satu masjid tertua, tapi info itu entah benar atau tidak. Akan tetapi, sampai saat ini Masjid Raya Raha belum juga mendapat bantuan tersebut,” tuturnya.

Sejak diaktifkan kembali, setiap perayaan salat id, salat tarwih dan salat lima waktu masjid ini dipenuhi banyak jamaah. (B)

 


Reporter: Kasman
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini