ZONASULTRA.ID, WAWONII– Masyarakat antusias mengikuti pemeriksaaan kesehatan gratis, penyuluhan kesehatan dan perlombaan balita sehat di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, dan dan memperkuat komitmen Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Kegiatan itu diselenggarakan oleh PT Gema Kreasi Perdana (GKP) bekerja sama dengan UPTD Puskesmas Rokoroko pada Sabtu, (22/07/2023). Hadir dalam acara itu, jajaran Manajenen PT GKP site Wawonii, Camat Wawonii Tenggara, para kepala desa se-Rokoroko Raya dan Nambo Raya juga Kepala Puskesmas Rokoroko dan jajarannya.
Acara yang diikuti ratusan warga dari 7 desa tersebut, terlihat cukup meriah. Masyarakat nampak antusias mengikuti kegiatan ini. Acara diawali dengan senam bersama kemudian dilanjutkan penyuluhan kesehatan, penandatanganan komitmen Germas, pemeriksaan kesehatan dan lomba balita sehat.
“Senang sekali bisa ikut acara ini. Ini baru pertama kali diikuti masyarakat banyak seperti ini,” tutur Ma’aniwiyah, warga Sukarela Jaya yang sedari pagi mengikuti kegiatan senam dan ikut mengantre melakukan pemeriksaan kesehatan.
Hampir semua kegiatan yang diselenggarakan, diikuti antusias oleh semua warga. Sedari pagi, warga sudah mulai berdatangan untuk megikuti senam pagi. Lalu gelombang warga terus berdatangan. Ada yang membawa anak balita mereka untuk ikut perlombaan balita sehat, ada pula yang rela mengantre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
Humas PT GKP Marlion mengungkapkan bahwa dalam menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui Departemen Corporate Social Responsibility (CSR), terdapat beberapa bidang yang menjadi perhatian dan prioritas program, di antaranya bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan ekonomi.
“Pertama kami menyampaikan apresiasi atas sinergi perusahaan, Puskesmas dan Pemerintah Kecamatan dan Desa dalam mewujudkan kegiatan ini. Bagi kami, kegiatan seperti ini sangat penting dan kami dalam melakukan berbagai kegiatan selalu bersinergi dengan semua pemangku kepentingan. Ini adalah wujud komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat,” jelas Marlion melalui siaran pers.
Frans Da Lopez, SPV CSR PT GKP mengungkapkan, pemeriksaan kesehatan dalam rangka memperingati hari anak nasional, merupakan bagian dari tanggung jawab seluruh komponen, terhadap pemenuhan kesehatan masyarakat khususnya balita dan anak, sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
“Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan. Karena itu perlu mendapatkan perlindungan dan perlakukan yang baik, termasuk dari sisi kesehatan. Hal ini sejalan dengan tema Hari Anak Nasional 2023, yakni Anak Terlindungi, Indonesia Maju,” ujar Frans.
Sementara itu Alwin, Kepala UPTD Puskesmas Rokoroko, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran sekaligus memotivasi masyarakat, kader posyandu untuk terus memeriksakan kesehatan mereka secara rutin. Karenanya, pada kesempatan tersebut juga, camat, para kelapa desa, kader PKK dan Posyandu serta perusahaan, membubuhkan tandatangan komitmen untuk terus menggalakan gerakan hidup sehat.
“Ini kegiatan perdana yang kami lakukan. Bersinergi dengan perusahaan (PT GKP) serta semua komponen masyarakat. Semoga kegiatan ini terus berlanjut di masa-masa mendatang,” ungkap dia.
Camat Wawonii Tenggara Iskandar mengatakan kegiatan hidup sehat mulai bayi dan orang tua, merupakan kebutuhan utama semua masyarakat. Program ini juga sejalan dengan program pemerintah yakni menyehatkan anak bangsa. Karenanya, ia mendorong agar kegiatan ini menjadi agenda rutin yang terus diselenggarakan.
“Kesehatan adalah modal dalam pembangunan. Kalau mau maju, harus sehat, untuk kuat juga harus sehat. Untuk sehat, maka harus mau mengikuti, menjalankan apa yang disampaikan petugas kesehatan,” ungkap dia.
Ia juga meminta kepada petugas Puskesmas untuk tidak bosan-bosan melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang hdiup sehat, sehingga pola hidup sehat juga bisa menjadi kebiasaan masyarakat. Termasuk juga dalam memberikan asupan gizi bagi anak-anak mereka, sehingga kasus anak stunting atau kurang gizi, bisa terus diminimalisasi. (*)
Editor: Muhamad Taslim Dalma