Kepala Lembaga Hubungan Kerjasama Internasional UHO, Yulius Bara Pasolon mengatakan bahwa beasiswa tersebut murni dari pemerintah Australia dan berlaku untuk semua disiplin ilmu, kecuali kedokteran.
Kepala Lembaga Hubungan Kerjasama Internasional UHO, Yulius Bara Pasolon mengatakan bahwa beasiswa tersebut murni dari pemerintah Australia dan berlaku untuk semua disiplin ilmu, kecuali kedokteran. Namun, untuk mendapatkan beasiswa ini ternyata tidak mudah karena sangat kompetitif dan mengharuskan persyaratan yang sangat ketat. Tak jarang, kuota beasiswa yang diberikan pemerintah Australia justru tidak terpenuhi akibat banyaknya peserta yang tidak memenuhi kriteria.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan beasiswa ini, kata Yulius, adalah dengan mengajukan proposal yang di dalamnya terdapat pemikiran yang betul-betul bisa dipergunakan untuk membantu pembangunan di Sultra. Dan yang tak kalah penting adalah kemampuan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris.
“Karena itu saat seleksi nanti akan difokuskan pada apa dampak studi mereka nanti terhadap pembangunan di Indonesia, khususnya Sultra,” kata Yulius kepada zonasultra.id di Kendari, Jumat (16/1/2015).
Sosialisasi ini rencananya akan dilaksanakan pada 20 Januari mendatang di gedung rektorat UHO. Sosialisasi ini bersifat terbuka dan bisa diikuti oleh siapa saja yang berkeinginan untuk melanjutkan studi di Australia.(Jumriati)