Mayat Ditemukan di Dalam Kos Dievakuasi Pakai Standar Covid-19

Mayat Ditemukan di Dalam Kos Dievakuasi Pakai Standar Covid-19
MENINGGAL - Seorang pria berinisial A (46) tahun warga Desa Siambatu, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar indekos di asrama Hidayat, Lorong Berlian, Jalan H.E.A Mokodompit, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (28/4/2020) malam. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang pria berinisial A (46) tahun warga Desa Siambatu ,Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar indekos di asrama Hidayat, Lorong Berlian, Jalan H.E.A Mokodompit, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (28/4/2020) malam.

Menurut saksi mata, Nurjamiah (19), korban berada di Kendari sejak November 2019 dan tinggal di kos milik keponakannya. Setelah keluarganya pulang kampung, dia tinggal sendiri. Kesehariannya, hanya keliling di sekitaran kos-kosan.

Dia rencana akan pulang kampung beberapa hari lalu, tapi batal karena penyeberangan ditutup. Dia tinggal sendiri di kamar.

“Dari tadi pagi, saya tidak lihat korban beraktivitas sekitar pukul 09.00 WITA, saya hanya dengar suaranya menelpon dengan keluarganya” ujar dia saat ditemui di lokasi kejadian, (29/04/2020).

Menurut Nurjamiah, selesai berbuka puasa, korban sedang terbaring di dalam kamarnya. Dia melihatnya lewat pintu kamar kos yang tidak terkunci rapat. Setelah shalat Isya, saksi melihat korban masih berbaring dengan kondisi yang sama. Dia masuk dalam kamarnya dan berencena membangunkannya.

“Tetapi kondisi korban sudah tidak bernafas dan kaku. Saya penasaran makanya saya masuk dalam kamarnya. Saya lihat badannya sudah kaku, tidak bergerak. Matanya sedikit melotot dan dipenuhi semut merah,” tambahnya

Karena takut untuk menyentuhnya, dia memberitahu tetangganya dan langsung melaporkan kejadian itu ke kantor kepolisian terdekat. Tidak lama kemudian, petugas kepolisian tiba di tempat kejadian.

Polisi dari Bidang Dokter dan Kesehatan (Biddokes) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra datang dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengevakuasi jenazah tersebut. Sebelum diangkat, jenazah dilakukan pemeriksaan rapid test.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra Kompol dr Mauluddin menjelaskan, hasil dari rapid test itu non reaktif alias tidak terjangkit virus corona. Penyebab meninggal, kata dia karena sakit dan di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Pada tubuh jenazah tidak ada tanda-tanda kekerasan. Obat-obatan dan tanda penyakit pada fisik mengarah ke riwayat asam urat tinggi, tukak lambung dan gangguan ginjal,” ungkap dr Mauluddin. (b)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini