ZONASULTRA.COM – Menyusui di tempat umum belakangan sempat menjadi kontroversi di kalangan masyarakat. Proses alami memberi makanan bergizi yang berupa ASI pada anak ini dinilai mengandung unsur seksualitas tinggi dan nilai amoral. Padahal jika ditilik, proses menyusui sebenarnya adalah kebutuhan primer bagi para bayi.
Menjawab kontroversi tentang proses menyusui di area publik, Mia Sutanto selaku Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), seperti dikutip dari Kompas.com, Sabtu (1/8/2015) menekankan bahwa payudara adalah salah satu organ tubuh yang memiliki fungsi biologis, yaitu untuk memenuhi tumbuh kembang anak manusia.
“Payudara bukan hanya bagian tubuh yang menghiasi tubuh saja,” ujar Mia yang menyayangkan bahwa hal yang berhubungan dengan payudara masih dianggap sebagai hal yang konotatif sekarang ini.
“Menurut saya, menyusui sudah menjadi bagian dari budaya di Indonesia. Tengok nenek moyang dan silsilah keluarga kita yang biasa memberikan ASI pada bayi lewat payudara,” tukas Mia Sutanto. Menurutnya juga, sangat disayangkan hal normal dan lumrah tersebut perlahan mulai bergeser di kalangan masyarakat Indonesia. “Ketika jenis susu formula sebagai alternatif pilihan mulai diperkenalkan, hal ini cukup menggeser pemikiran masyarakat bahwa yang lazim adalah pemberian susu lewat botol bukan dari payudara lagi,” tambahnya.
Untuk itu Mia menegaskan bahwa di Indonesia proses menyusui di tempat umum harusnya tidak menimbulkan masalah, karena memang lazim dan sudah kodratnya. “Asalkan dilakukan dengan sopan dan sesuai aturan. Bisa diakali dengan kain penutup khusus menyusui, hijab, atau menggunakan busana menyusui yang sekarang banyak beredar di pasaran. Jadi mau melakukan proses menyusui di manapun dan kapanpun sangat bisa dilakukan,” tutup Mia.