ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Dalam rangka membackup pelayanan Pemerintah Daerah (Pemda) Palu dan Donggala selepas bencana gempa dan tsunami yang menimpanya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengirimkan tim pendampingan ke daerah itu. Tim tersebut terdiri dari 30 orang perwakilan setiap komponen pejabat eselon di Kemendagri.
Kemendagri memutuskan mengirimkan tim untuk memastikan jalannya pemerintahan serta memberikan semangat kepada aparat pemda yang sedang berduka.
“Kita harus memastikan pemerintahan berjalan, Alhamdulillah gedung – gedung pemerintahan di Palu dan Donggala utuh beda dengan bencana di Lombok,” ujar Tjahjo saat melepas tim pendampingan di kantornya, di Gedung Kemendagri Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Menurut Tjahjo, untuk menunjukkan bahwa pemerintahan di daerah bencana berjalan maka harus ada yang dikerjakan, minimal menginventarisir laporan dan masalah pelayanan dasar yang bisa dikerjakan pemda kepada masyarakat.
(Baca Juga : Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Bertambah Jadi 1.234 Orang)
Posko Tim Pendampingan Kemendagri akan ditempatkan di tempat vital pemerintahan untuk membantu aparatur Pemda setempat. Rencananya dibagi menjadi dua posko, satu ditempatkan di halaman rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) dan satu lagi ditempatkan di Kantor Pemda Sulteng.
Tak hanya itu, Tjahjo juga berpesan agar tim yang diberangkatkan dapat mandiri dan tidak merepotkan disana.
“Tim Pendampingan Kemendagri harus mandiri ketika bertugas di daerah bencana, jangan sampai membebani pemerintahan daerah setempat, jangan pinjam kendaraan Pemda, jangan minta makan ke Pemda, Pa Eko Subowo (Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan) sudah punya data tempat kos-kostan dan tim bisa sewa kos-kostan yang murah,” pungkasnya.
Tjahjo sendiri telah meninjau langsung lokasi bencana di Palu dan Donggala. Ia menuturkan bahwa kondisi logistik di Palu dan Donggala memprihatinkan. (B)