ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pelaku yang menghabisi nyawa Fera (19) masih menjadi misteri. Sampai saat ini pihak kepolisian terus melakukan pendalaman penyelidikan terkait kasus ini.
Siang tadi, pukul 13.00 Wita Kepolisian Resor (Polres) Kendari kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang kedua kalinya.
Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaur Bin Ops) Polres Kendari Iptu Abdul Haris mengatakan, olah TKP dilakukan guna mencari alat bukti lainnya. “Baju, jejak pelaku, itu yang kita mau cari dalam penyisiran ini, ” singkat Haris di Polres Kendari.
(Berita Terkait : Remaja Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Pinggir Sungai Lampareng)
Dalam olah TKP, terlihat tim Reskrim Polres Kendari memasuki salah satu rumah di perumahan Graha Asri Lampareng. Tepatnya, Blok B-2, Kelurahan Rahandouna, Poasia, Kota Kendari.
Tim yang dipimpin langsung oleh Haris ini juga menyisir pinggiran Kali Lampareng dan juga semak semak di sekitar jenazah Fera ditemukan.
Selain melakukan penyisiran, polisi juga menanyai beberapa tetangga rumah yang diduga menjadi tempat Fera dieksekusi.
Kepada Zonasultra.com, Satria (29) salah satu tetangga rumah yang diduga menjadi tempat Fera dieksekusi mengatakan, selimut berwarna oranye yang ditemukan polisi di TKP sering ia lihat dijemur di rumah tersebut. Namun kata Satria rumah itu bukanlah milik Sarpin seperti kabar yang beredar.
“Saya kenal sama Sarpin. Saya sering bicara sama dia. Sarpin pernah bilang kalau rumah itu milik kakaknya yang sekarang menetap di Jakarta,” kata Satria.
Satria juga mengaku sering melihat orang main kartu di rumah itu. Namun ketika ditanya perihal nama Sul yang saat ini menjadi sorotan publik karena dia yang menjemput Fera sebelum meninggal, Satria mengaku tidak kenal dengan nama itu.
Sebelumnya, Selasa sore, (6/12/2016) telah dilakukan otopsi terhadap jasad Fera.
Kasubbid Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Komisaris Poliso (Kompol) Mauluddin mengatakan ditemukan tanda kekerasan fisik dan seksual pada tubuh korban.
(Berita Terkait : Terungkap Ferawati Alami Kekerasan Seksual dan Fisik Sebelum Tewas)
“Ditemukan tanda kekerasan fisik dan seksual pada tubuh korban. Korban ini diperkirakan meninggal pada hari Minggu antara sore atau malam,” kata Mauluddin di Rumah Sakit Bhayangkara usai melakukan otopsi terhadap jenazah Fera, Selasa (6/12/2016).
Sampai saat ini tujuh saksi telah diperiksa penyidik Polres Kendari. (B)
Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati