ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA–Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, mengaku kaget perihal adanya oknum warga yang mengaku sebagai ajudanya.
“Waduh saya tak tahu, orang memang banyak yang suka mengaku ajudan saya, tapi hati-hati karena jangan sampai memanfaatkan untuk hal-hal yang tidak benar ,” katanya saat kepada sejumlah rekan media, Selasa (21/6/2016) saat ditemui dalam acara buka puasa di rumah jabatan Bupati Koltim.
Ditempat terpisah, salah seorang ajudan gubernur, Mustafa, mengaku kesal dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang mengaku-ngaku sebagai ajudan gubernur. Orang yang ditunjuk sebagai pengawal gubenur, bukan orang sembarangan. Mereka harus cakap memiliki integritas dan loyalitas kepada atasanya.
Dia pun mengklarifikasi dalam menjalani profesi mengawal orang nomor satu di Sultra mereka terikat aturan serta etika. Saat ini menurut pria berperawakan kekar itu, saat ini ajudan gubernur seluruhnya berjumlah enam orang dan berasal dari unsur penegak hukum.
(Artikel Terkait : Mengaku Ajudan Gubernur, Orang Ini Ancam Wartawan Saat Mengambil Gambar)
“Semua ajudan gubernur itu dari penegak hukum termaksud saya dari penegak hukum semua. Mana mungkin ada menjadi pengolah rotan dan kayu jadi tidak mungkinlah kami akan mencoreng nama gubernur,” kata Mustafa.
“Kami baca berita barusan, orang tersebut mengaku sebagai ajudan gubernur atas nama Yunus, dan diantara ajudan gubernur memang benar ada nama Yunus, tetapi dia tidak datang,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Yunus, di Kecamatan Uluiwoi Kabupaten Koltim, Sultra, Selasa kemarin, mengaku sebagai ajudan gubernur Sulawesi Tenggara.
Yunus itu, saat itu rupanya sedang mengawasi sebuah Dump Truk bermuatan rotan di ruas jalan Uluiwoi, Koltim, namun mobil itu kandas di kubangan lumpur. Saat sejumlah awak media yang datang untuk meliput jalan rusak itu malah menerima perlakuan kasar. Yunus yang mengira membentak wartawan sembari berteriak jika dirinya adalah ajudan Nur Alam, Gubernur Sulawesi Tenggara. (C)
Reporter Jaspim
Editor Tahir Ose