Mengenal Lima Komisioner Bawaslu Sultra Periode 2018-2023

3549
ilustrasi bawaslu sultra
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI – Tahapan seleksi komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah selesai.

Dua incumbent kembali tercatat dalam deretan lima besar nama-nama yang lolos. Mereka adalah Hamiruddin Udu dan Munsir Salam. Tiga lainnya adalah Ajmal Arif, Bahari, dan Sitti Munadarma.

Berikut profil singkat sepuluh calon komisioner Bawaslu Sultra:

1. Hamiruddin Udu
Pria kelahiran 29 Juni 1978 ini menyelesaikan pendidikan formalnya di Sekolah Dasar Negeri Longa, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi pada tahun 1991. Setelah itu, Hamiruddin Udu melanjutkan pendidikannya di MTsN Wanci, Kabupaten Wakatobi, dan tamat pada tahun 1994.

Pada tahun 1997, Hamiruddin Udu dinyatakan lulus di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi. Selanjutnya Ia melanjutkan pendidikan Strata Satu (S1) di Universitas Halu Oleo Kendari, dan selesai pada tahun 2002.

Tidak sampai disitu, Hamiruddin Udu kembali melanjutkan studinya di Universitas Gajah Mada (UGM) dan secara resmi menyandang gelar Magister Hukum pada tahun 2006. Dan terakhir pria asal Kabupaten Wakatobi ini menyelesaikan pendidikan Strata III di Universitas Udayana pada tahun 2016.

Bicara masalah pengalaman dikepemiluan, Hamiruddin Udu sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua Bawaslu Sultra. Beberapa jabatan penting di organisasi kemahasiswaan juga pernah dijabat oleh Hamiruddin Udu. Diantaranya sebagai Ketua Umum Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi periode 1998 hingga tahun 2000.

Ia juga tercatat sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FKIP Universitas Halu Oleo yang dikenal aktif menulis opini. Terbukti beberapa tulisannya kerap kali diterbitkan dibeberapa media, salah satunya adalah zonasultra.id.

2. Munsir Salam
Munsir salam adalah salah satu incumbent yang kembali terpilih dalam seleksi Bawaslu tahun ini. Di Bawaslu Sultra, Munsir Salam memegang jabatan sebagai Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga.

Ia lahir di Tomba, Baubau pada 24 Februari 1971. Pernah bersekolah di SD Negeri 7 Baubau, SMPN 1 Baubau, dan SMAN 1 Baubau. Setelah menyelesaikan pendidikan Sembilan tahun Kota Bauabau Sultra, Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Halu Oleo dengan Program Studi Kimia, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Di Universitas yang sama, Munsir Salam melanjutkan pendidikannya dan menyelesaikan program magisternya pada tahun 2013 dengan jurusan Administrasi Pembangunan. Pengalaman dikepemiluan, Munsir Salam memulai karirnya di tingkat PPD Provinsi Sultra pada tahun 1998 hingga 1999.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Pada tahun 2013, ia masuk dalam jajaran nama Komisioner Bawaslu Sulawesi Tenggara yang masa jabatannya berakhir tahun ini. Munsir juga pernah mengemban jabatan sebagai Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Tenggara pasda tahun 2008 hingga 2013.

Pria ini juga dikenal aktif menulis karya ilmiah. Terbukti ia tercatat sebagai penyusun buku “Dari Bawaslu Sultra Selamatkan Pemilu Indonesia” dan juga tercatat sebagai penulis buku Mengawal Pilkada Serentak Untuk Penegakan Demokrasi Lokal pada Desember 2016.

3. Ajmal Arif
Ia lahir di Kelurahan Mala-Mala, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara Silawesi Tenggara (Sultra) pada 8 Februari 1978. Pendidikan formalnya tingkat Sekolah Dasar (Sd) diselesaikan di SDN 1 Mala-Mala pada tahun 1990.

Selanjutnya ia melanjutkan di Sulawesi Selatan, tepatnya di Kabupaten Maros, yakni Madrasah Tsanawiah dan Madrasah Aliah Darul Istiqomah. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar Sembilan tahun, Ajmal kemudian melanjutkan pendidikannya di Institut Agama Islam Jakarta pada tahun 2003. Dan menyelesaikan gelar magister hukum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar pada tahun 2016.

Setelah menyandang gelar sarjana, Ajmal mengabdikan dirinya sebagai guru di Madrasah Tsanawiah Ibnu Tamiyah Bogor, SMP Daar Elsalam Bogor, dan sebagai dosen pembantu di Universitas 19 November Kolaka pada tahun 2010 hingga 2015.

Pengalamannya dikepemiluan, Ajmal pernah menjadi Panwascam di Kodeoha pada tahun 2013 dan 2014. Setelah itu Ia menjadi Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Kolaka Utara pada tahun 2016 hingga 2018.

Ajmal juga dikenal aktif di organisasi keislaman. Ajmal pernah tercatat sebagai Pengurus Majelis Ukhuwah Santri Pesantren Darul Istiqomah Kabupaten Maros, dan juga sebagai pengusrus IKAMI Sulsel periode 2002 dan 2003. Ajmal juga tercatat sebagai pengurus Muhammadiah Kabupaten Kolaka Utara tahun 2013 hingga 2016.

4. Bahari
Pria ini lahir di Desa Kondongia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra). IA selama ini dikenal sebagai salah satu dosen di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra).

Pendidikan dasar Sembilan tahun Bahari diselesaikan di Kota Raha, Kabupaten Muna, yaki di SDN 17 Raha, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Raha, dan tercatat sebagai alumni di Sekolah Menengah Umum (SMU) negeri 2 Raha pada tahun 2000.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Setelah itu, Bahari melanjutkan kuliahnya di Universitas Haluoleo Kendari jurusan Biologi Fakultas MIPA. Setelah selesai pada tahun 2006, ia melanjutkan pendidikan Strata II di Universitas yang sama, dengan konsentrasi Sumber Daya Hayati.

Pengalamannya dikepemiluan, Ia pernah menjabat sebagai staf Pengawas Pemilihan Umum Kepala Daerah Sulawesi Tenggara pada tahun 2012 dan 2013. Sebelumnya ia juga pernah masuk dalam enam besar calon komisioner Bawaslu periode 2013-2018.

(Baca Juga : Besok Anggota Bawaslu Sultra Dilantik, Dua Diantaranya Incumbent)

Ia juga pernah terdaftar sebagai staf Tim Pemeriksa Daerah (TPD) Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI pada tahun 2014 hingga 2017. Hingga tahun ini, Ia juga mengemban jabatan sebagai tim asistensi Bawaslu Sultra.

5. Sitti Munadarma
Ia adalah satu-satunya perempuan yang terpilih sebagai komisioner Bawaslu Sultra periode tahun ini hingga lima tahun kedepan. Ia lahir di Kelurahan Sidodadi Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna pada 12 Februari 1975.

Ia menyelesaikan pendidikan formal Sembilan tahun di Kabupaten Muna, yakni SD Negeri Tobea Raha, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Raha, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Raha. Ia lulus SMA pada tahun 1994.

Setelah itu ia melanjutkan kuliahnya di Universitas Haluoleo Kendari, dan selesai pada tahun 2001. Ia terangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pengadministrasian pada tahun 2011.

Pengalamannya dikepemiluan, Sitti Munadarma tercatat sebagai staf Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara. Ia juga pernah menjadi pemantau pemilihan walikota pada tahun 2017. Peremmpuan ini juga didaulat sebagai Ketua Presidium Forum Alumni HMI Wati Sultra.

Satu lagi, Sitti Munadarma pernah tercatat sebagai Relawan Jaringan Perguruan Tinggi Pemantau Pemilihan Umum (JPTTP) University Network for Free and Fair Election (UNFREL) wilayah Sultra pada tahun 1999.

Lima komisioner terpilih ini rencananya akan dilantik besok di Jakarta oleh Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia. “Akan dilantik Sabtu pagi di Jakarta,” ujar anggota Bawaslu RI M. Afiffudin saat dikonfirmasi awak zonasultra.id, Jumat (13/4/2018). (B)

 


Reporter: Lukman Budianto
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini