ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Tampil sederhana, mudah bergaul di semua kalangan usia, serta humoris menjadi ciri khas yang melekat dalam diri Drs H. Syamsul Rijal MM. Dia adalah salah satu anggota DPRD di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Syamsul Rijal lahir di Ambon, 3 Maret 1954. Ia merupakan anak sulung dari sembilan bersaudara pasangan Kolonel Inf (Purn) H. Hasan Sammana dan Hj. Hasna.
Ayahnya adalah Bupati Kabupaten Pangkep periode 1976-1981. Berstatus anak bupati, Syamsul Rijal justru memilih angkat kaki dan hijrah mencari pekerjaan di daerah orang pada 1978. Semua itu dilakukan demi mendewasakan kemandirian dalam dirinya.
Kabupaten Kolaka menjadi pilihan sandaran perantauannya. Berbekal pendidikan sekolah yang dimilikinya, Syamsul Rijal lalu mengabdikan diri di birokrasi. Ia bekerja sebagai tenaga honorer di Sekretariat Pemda Kolaka. Setahun kemudian, ia resmi terangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Keuletan, kedisiplinan, kreativitas yang melekat dalam dirinya, terutama di dalam bekerja menjadi satu penilaian bagi atasannya. Pada 2 Oktober 1979, Syamsul Rijal dilantik sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Protokoler Pemda Kolaka.
Dua tahun kemudian (1981), Syamsul Rijal mendapat promosi jabatan dan dipilih menjadi ajudan Bupati Kolaka yang kala itu dijabat oleh H.S Manomang. Di tahun ini, tak hanya karir birokrasi melonjak, namun cintanya pun ikut bersemi pada wanita pujaan hatinya bernama Hj Fajriani.
Keduanya pun sepakat melangsungkan pernikahan. Dari pernikahan tersebut, mereka dikarunia empat orang anak dan kini sudah memiliki empat orang cucu.
Perjalanan karir Syamsul Rijal terus berlanjut. Setelah lima tahun menjadi ajudan, ia kembali diangkat menjadi Kasubag Perekonomian Pemda Kolaka pada 1986.
Tahun 1987, karir birokrasi Syamsul Rijal bergeser ke Kepala Seksi (Kasi) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Jabatan ini tak lama dipangku oleh Syamsul Rijal. Tepat 13 Januari 1988, Syamsul Rijal mendapat promosi menduduki jabatan baru sebagai Camat Wundolako.
Menjadi camat merupakan warna dan tantangan baru bagi Syamsul Rijal. Ruang lingkup interaksinya semakin meluas. Tak hanya dari atasan, rekan kantor, sahabat saja, namun komunikasinya sudah merembes sampai pada masyarakat kalangan bawah.
Jabatan Camat Wundulako juga tak lama diembannya. Pada 18 Mei 1990 Syamsul Rijal kembali mendapat jabatan baru yakni sebagai Camat Lasusua. Dari pengalaman dua jabatan camat ini, Syamsul Rijal lalu diberi jabatan sebagai Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Desa (Pemdes) Kolaka pada 3 Agustus 1994.
Perjalanan karir di dunia birokrasi terus berlanjut. Pada 1996, ia didaulat sebagai Kepala Dinas (Kadis) Lalulintas Angkutan Jalan (LLAJ) Kolaka. Lima tahun kemudian, jabatannya beralih menjadi Kadis Perhubungan Kolaka.
Tahun 2004, Syamsul Rijal dilantik lagi menjadi Asisten II bidang Ekonomi Bangsa (Ekbang). Dua tahun kemudian, ia ditempatkan kembali sebagai Kadis Perhubungan Kolaka.
Tahun 2009, Syamsul Rijal lalu dilantik lagi menjadi Kadis Sosial Kolaka. Tiga tahun kemudian menjabat (tahun 2011), Syamsul Rijal memasuki masa pensiun. Berakhirlah sudah kiprah perjalananya di jalur birokrasi.
Terpilih sebagai Anggota Dewan
Usia bukanlah satu ukuran dalam berkarya guna mengukir satu prestasi dalam hidup ini. Setelah melintasi birokrasi, Syamsul Rijal kemudian menjejaki dunia politik. Tahun 2012, ia memulai karir politiknya sebagai Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Kolaka.
“Saya waktu itu diajak teman ikut dalam kepengurusan partai. Alhamdulillah, saya mendapat amanah untuk menjadi wakil ketua,” kata Syamsul Rijal.
Di tahun 2014, Syamsul Rijal mengikuti pemilihan anggota legislatif Kolaka untuk dapil II yaitu Kecamatan Tirawuta, Loea, Lalolae, Tinondo, Mowewe, Uluiwoi, Ueesi.
“Tadinya saya tidak mau di dapil II tapi partai merekomendasikan ke dapil tersebut. Saya lalu mulai jalan pelan-pelan. Saya jalan sendiri melakukan sosialisasi tanpa memakai tim,” ujarnya.
Kerja keras dibarengi doa, dukungan keluarga, teman dan sahabat akhirnya pada saat pemilu berlangsung, suara yang diraup Syamsul Rijal berhasil mendudukkannya sebagai anggota dewan priode 2014-2019.
Dapil II yang tadinya menjadi basis pemilihan Syamsul Rijal kemudian melakukan reformasi. Tokoh-tokoh dari kecamatan-kecamatan di wilayah tersebut kemudian bersatu untuk memisahkan diri dari Kabupaten Kolaka dan membentuk kabupaten tersendiri. Gerakan perjuangan itu membuahkan hasil. Pada 2015, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) resmi berdiri sebagai daerah otonom baru.
Di DPRD Kolaka Timur, Syamsul Rijal mendapat kepercayaan sebagai Ketua Komisi II. Jabatan Syamsul Rijal kini memasuki masa akhir periode. Pada pemilihan umum (pemilu) 17 April 2019 lalu ia tidak mencalonkan diri lagi. Baginya, satu periode di lembaga perwakilan rakyat sudah cukup.
Namun, tak disangka Syamsul Rijal ternyata punya niat maju pada pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2020 nanti sebagai bakal calon (balon) wakil bupati Kolaka Timur.
Niat maju bertarung pilkada 2020 sering dilontarkan Syamsul Rijal saat mengikuti kegiatan-kegiatan DPRD Koltim dan dalam acara keluarga yang dihadirinya.
“Niat saya maju hanya demi kemajuan Kolaka Timur,” ucapnya. (Adv)
Biodata
Nama :
Drs H Syamsul Rijal MM
Istri: Hj Fajriani
Anak:
1. Muhammad Cakrawiratama
2. Respa Muhlisa
3. Muliasari
4. Zainab Suriani
Cucu:
1. Quinza Aksa Maulida
2. Ezio Sayyan
3. Qiano Attaila
4. Britama Putra
Toami ramang…istirahat persiapkan saja akhirat lebih baik…koltim harus dipimpin oleh org muda agar lebih progresif…