ZONASULTRA.COM,KENDARI – Tiga bendungan dengan kapasitas daya tampung yang besar bakal dan sementara dibangun di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Ketiganya adalah Bendungan Ladongi, di Kolaka Timur (Koltim), serta Bendungan Pelosika dan Bendungan Ameroro di Konawe.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Haeruddin C Maddi mengatakan, tiga bendungan itu, satu di antaranya yakni Bendungan Ladongi diharapkan sudah dapat diresmikan tahun 2020 mendatang. Bendungan Ameroro dan Pelosika pada tahun yang sama juga memasuki tahap lelang. Khusus untuk Bendungan Pelosika kemungkinan akan didanai dengan bantuan luar negeri (loan) sedangkan Bendungan Ladongi dan Ameroro bersumber dari APBN.
“Suatu kesyukuran saat ini Bendungan Ladongi on progres, tahun 2020 insyaallah Pelosika kita tender bersama Bendungan Ameroro,” ungkap Haeruddin saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (1/8/2019) kemarin.
Dijelaskan Haeruddin, bahwa ketiga bendungan itu didesain dengan multipurpose fungtion, di antaranya untuk Irigasi, air baku, listrik dan pengendalian banjir. Fungsi lain yang diharapkan dari pembangunan bendungan ini adalah untuk pengembangan pariwisata dan perikanan.
Baca Juga : BWS Sulawesi IV Kendari Akan Bangun Waduk Pengendali Banjir
Untuk diketahui, Bendungan Ladongi mampu meningkatkan daerah layanan irigasi pertanian sekitar 1.399 hektar, sehingga total layanan irigasi Ladongi menjadi 3.604 hektar, listrik 1,3 megawatt (MW) dan air baku 0,12 meter kubik (m3) per detik serta pengendalian banjir 132,25 m3 per detik.
Sementara itu, untuk tipe bendungan adalah urukan batu dengan inti lempung serta kapasitas tampungan total sebesar 45,95 liter/detik juta m3 yang terdiri dari kapasitas tampungan efektif 29,03 liter/detik juta m3, tampungan mati 7,34 liter/detik juta m3. Tinggi bendungan utama mencapai 66 meter.
Selanjutnya Bendungan Pelosika menjadi salah satu yang terbesar di Sulawesi dengan daya tampung total 1.034,91 liter/detik juta m3 yang terdiri dari tampungan efektif 509,1 liter/detik juta m3 dan tampungan mati 313,46 liter/detik juta m3.
Bendungan Pelosika memiliki tipe bendungan utama yaitu zona inti tegak, elevasi puncak bendungan 119 meter, tinggi bendungan 65 meter. Sedangkan untuk tampungan banjir mencapai 212,35 liter/detik juta m3.
Baca Juga : Atasi Banjir di Konawe dan Konut, Menteri PUPR Bangun Tiga Bendungan
Bendungan Ameroro memiliki volume tampungan total mencapai 55,12 liter/detik juta m3 yang terdiri dari volume tampungan efektif 28,69 liter/detik juta m3 dan volume tampungan mati 14,75 liter/detik juta m3. Tipe bendungannya adalah zonal random rockfill dengan elevasi puncak bendungan 128,58 meter.
“Untuk estimasi anggaran pembangunannya diterbitkan setelah RPB baru dapat dirilis secara resmi karena tahapan masih sangat panjang dan anggarannya yang sudah disebut-disebut saat ini masih bisa berubah-ubah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono secara langsung meninjau lokasi terdampak banjir di Kabupaten Konawe, Kamis (20/6/2019). Di kesempatan ini Basuki mengaku, pihaknya akan mengambil sejumlah langkah dalam menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di Kabupaten Konawe serta Konawe Utara (Konut), sebagai daerah yang paling terdampak banjir.
“Pertama mengatasi banjir itu sendiri, untuk yang ke depannya. Karena memang ada dua sungai ini yang menjadi penyebab banjir, yakni Sungai Konaweha dan Sungai Lahumbuti,” terangnya.
Basuki menjelaskan, sebagai langkah antisipasi banjir pihaknya akan membangun tiga bendungan, yakni Bendungan Ladongi, Bendungan Ameroro dan Bendungan Pelosika. (B)