ZONASULTRA.COM, KENDARI– Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis sejumlah nama warga Sultra yang dilaporkan menghilang, yakni 2 orang warga Kota Baubau dan 2 orang dari Kota Kendari. Mereka diduga ikut serta menjadi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto mengungkapkan, mereka yang dilaporkan menghilang sejak Oktober 2015 silam yakni Mukhazabal Fuadum (26), Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STT NAS) Yogyakarta dan Anwar Sadat (24) Mahasiswa Atmajaya Yogyakarta yang merupakan berasal dari Kota Bau-bau hingga kini belum diketahui keberadaannya. (Baca Juga : Menelusuri Jejak Gafatar di Konut)
“Jadi upaya yang kami lakukan menerima laporan adanya warga yang hilang, kemudian melakukan penyelidikan tentang keberadaan serta melakukan koordinasi dengan Polda Kalimantan Barat (Kalbar) dan Polda Jogyakarta untuk sharring informasi dan kerjasama,” kata Sunarto, Kamis (14/1/2016).
Selain dua mahasiswa asal Baubau, polisi juga menerima laporan dari dua keluarga di Kota Kendari yakni Keluarga Irwansyah (35) bersama anggota keluarga IDA (istri) serta tiga orang anaknya Galang, Fandi dan Tasya dan juga keluarga Nasruddin beserta istri dan tiga orang anaknya, yang merupakan warga jalan Laode Hadi Lorong Satria, Kendari.
Mereka dikabarkan menghilang sejak 5 bulan lalu dan diketahui selama ini aktif di organisasi Gafatar.
“Kami akan melaksanakan lidik terhadap pengurus Gafatar yang ada di Kota Kendari yang saat ini kantor dan pengurusnya sudah tidak aktif lagi sejak pemberitaan organisasi Gafatar. Kami juga akan mencari biodata serta foto-foto orang yang hilang melalui pelapor maupun keluarganya untuk dikirim dan dikoordinasikan dengan Polda Jogyakarta maupun Polda lain yang diduga tempat keberadaan yang bersangkutan,” ujarnya. (Baca Juga : Gafatar Eksis di Sultra Sejak 2013, Ini Penelusuran Zonasultra.com)
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Agung Sabar Santoso melalui Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Sunarto menghimbau kepada warga masyarakat, agar selalu waspada dan tidak mudah terhasut adanya kelompok-kelompok atau organisasi yang berpotensi menyimpang.
“Jika masyarakat merasa menemukan atau melihat maka segera laporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui ada kelompok-kelompok yang dinilai menyimpang,” imbaunya.
Penulis : Randi
Editor : Rustam
