ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek menekankan 5 isu strategis yang menjadi fokus Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Sultra.
Kelima isu strategis itu yakni pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, percepatan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian neonatus, intensifikasi penurunan stunting, serta pengendalian tuberkulosis dan peningkatan mutu dan cakupan instansi.
Menurut Nila Moeloek, kelima isu strategis itu merupakan wujud percepatan pembangunan kesehatan dalam rangka mewujudkan visi masyarakat yang sehat, mandiri, dan berkeadilan.
“Secara umum tujuan utamanya untuk melakukan review program strategi kesehatan, dan menyusun rencana aksi kesehatan secara bersama agar tercipta sinkronitas antara strategi nasional dan daerah dalam peningkatan pembangunan kesehatan,” ujar Menkes Nila Moeloek saat membuka rapat kerja kesehatan daerah (rakerkesda) tingkat Sultra, di Zahra Syariah Hotel Kendari, Jumat (29/3/2019).
(Baca Juga : DBD Capai 149 Kasus, Dinkes Sultra Koordinasikan Gerakan Pencegahan)
Nila mengaku dirinya telah mendengar semua laporan spesifik terkait masalah kesehatan yang ada di Sultra. Ia pun meminta pemerintah daerah melalui dinas kesehatan (Dinkes) dapat menuntaskan lima isu strategis terkait masalah kesehatan.
Ia pun mengingatkan agar daerah menyeriusi target nasional terkait kepemilikan JKN setiap warga. Ia menekankan agar seluruh kepesertaan JKN yang ada di Sultra sudah tercover di tahun 2019.
“Jangan hanya kartunya yang merata, pelayanan kesehatannya juga harus seimbang. Kalau hanya kartu kemudian tidak ada layanan untuk apa,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sultra Zuhuddin Kasim mengaku, terkait 5 isu strategis itu pihaknya telah menyusun rencana aksi daerah (RAD) yang nantinya akan disosialisasikan.
“Konsep yang ada lebih diarahkan pada fungsi-fungsi koordinasi, pembinaan serta monitoring dan evaluasi. Dan Dinas kesehatan juga akan lebih fokus dalam pelayanan hingga ke pelosok-pelosok guna menunjang kesehatan secara menyeluruh,” ucapnya. (b)
Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati