ZONASULTRA.COM, JAKARTA — Menteri Pariwisata Arief Yahya mengistilahkan Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai kabinet marketing. Karena itu segala potensi yang ada di Tanah Air selalu dipromosikan atau dimarketingkan dengan baik.
Salah satunya adalah pariwisata yang telah ditetapkan sebagai salah satu leading sector perekonomian nasional.
Hal tersebut diucapkan Menpar saat mengumumkan penerima penghargaan “Marketeer of the Year 2017” di ajang The Markplus Conference ke-12, Kamis (7/12) siang di The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta. Menpar pun mengajak para peraih penghargaan turut membangun pariwisata Indonesia.
”Kabinet marketing,” ucap Arief Yahya yang didapuk sebagai Ketua Tim Dewan Juri Marketeer of The Year (MOTY) 2017 untuk ke-4 kalinya ini.
Hal tersebut bukannya tanpa alasan. Menpar menjelaskan, saat ini ada dua orang menteri di Kabinet Kerja yang dianugerahi Marketeer of the Year.
Yakni Menteri ESDM Ignasius Jonan yang dinobatkan sebagai Marketerr of the Year tahun 2014 serta Arief Yahya sendiri yang didapuk penghargaan serupa pada tahun 2013.
“Mereka memenangkan Marketeer of the Year karena jabatan sebagai CEO di korporasi sebelum masuk kabinet,” kata Menpar.
Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo pun dikatakannya juga dinobatkan menjadi Indonesia Marketing Champion. Yakni ketika Jokowi menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
“Ini menandakan bahwa Kabinet Kerja ini diisi oleh orang-orang yang ahli di bidang marketing. Karena itu kita patut berbangga hati karena menjadi bagian dari orang-orang yang bekerja di bidang marketing,” ujar Menpar.
Ia pun memberi contoh sektor pariwisata yang begitu dipromosikan dengan baik. Tidak hanya oleh kementerian yang dipimpinnya, tapi juga seluruh pihak dalam balutan semangat “Indonesia Incorporated”.
Soal pariwisata, hingga saat ini potensinya sendiri terus dikembangkan. Pariwisata Indonesia terus dipromosikan ke berbagai penjuru dunia. Destinasi-destinasi prioritas, atau yang juga disebut sebagai “10 Bali Baru” terus dikebut pengerjaanya.
Yang perkembangannya paling besar adalah Danau Toba. Destinasi prioritas ini terus dikembangkan dan ditata dengan baik. Atraksi, amenitas dan aksesibilitas dikerjakan secara bersama dengan semangat “Indonesia Incorporated”.
Pencapaian target jumlah kunjungan 15 juta wisman di tahun 2017 pun terus menunjukkan tren yang positif.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga periode September 2017 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 10.458.299. Jumlah ini naik secara signifikan sebesar 25,05 persen dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
Sedangkan untuk periode September naik 20,47 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu.
Kenaikan tersebut tentunya sangat positif. Dibanding ASEAN yang pertumbuhannya hanya 6,5 persen dan dunia yang pertumbuhannya hanya 5 persen, angka 26 persen kedatangan wisman ke Indonesia tentunya cukup untuk membuat optimisme itu terjaga.
Menpar pun berharap para penerima penghargaan di ajang ini, termasuk Marketeer of the Year 2017, dapat bersama-sama memajukan Indonesia dengan segala potensi yang ada di dalamnya. Termasuk pariwisata.
Penghargaan “Marketeer of the Year 2017” sendiri diberikan kepada CEO Telkomsel Ririek Adriansyah.
“Perusahaan yang dipimpin oleh Marketing of the Year 2017 ini berhasil membukukan pertumbuhan triple-double-digit. Pendapatan perusahaannya tumbuh sebesar 11,9 persen, dengan laba kotor sebesar 14,0 persen dan laba bersih sebesar 15,6 persen secara Year-on-Year (YoY),” ujarnya. (*)