ZONASULTRA.ID, KENDARI– Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta tiap kecamatan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menyiapkan lahan pertanian seluas seribu hektare.
“Siapkan saya seribu hektar di tiap kecamatan. Jika seribu hektar menghasilkan total Rp30 juta per hektar di tiap bulannya, jadi akan menghasilkan Rp30 miliar dalam satu tahun dan ini merupakan langkah mensejahterahkan petani,” ucapnya di Kendari pada Jumat malam (19/8/2022).
Syahrul mengaku telah bersepakat dengan Pemprov Sultra dan beberapa pemerintah kabupaten, salah satunya Konawe Selatan (Konsel) untuk menyiapkan lahan seluas seribu hektare dengan harapan musim tanamnya dua sampai tiga kali atau ada yang empat kali.
Sementara itu, Gubernur Sultra Ali Mazi menjelaskan bahwa potensi lahan produktif pertanian di Sultra seluas 2.858.277 hektare yang terdiri dari sawah fungsional seluas 82.117 hektare, non sawah atau ladang dan lahan kering seluas 2.734.267 hektare. Kata dia, khusus potensi luas baku sawah di Konawe Selatan (Konsel) seluas 2.040.095 hektare.
“Sekarang ini kita berada di Kecamatan Konda, Desa Cialam Jaya dengan hamparan sawah seluas 1.391 hektare,” ucapnya.
Ali Mazi mengklaim pihaknya memberikan perhatian besar terhadap pembangunan sektor pertanian, karena sebagian besar mata pencaharian penduduk Sultra berada di bidang pertanian dan masih mendominasi dalam mendorong perekonomian daerah.
Hal tersebut ditunjukkan dengan kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan terhadap PDRB Sultra tahun 2020 sebesar 24,13 persen. Dimana Sub sektor Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan menyumbang sebesar 12,0 persen.
Kata dia, potensi lahan dan produksi pertanian di Sultra perlu terus ditingkatkan, khususnya di Kabupaten Konsel yang merupakan salah satu sentra produksi pangan daerah. Untuk itu, semua komponen perlu membangun sinergitas, dengan mengoptimalkan potensi sumberdaya yang dimiliki, demi mencapai kemandirian dan keamanan pangan di Sultra.
Ketua DPD Nasdem tersebut juga melaporkan, komoditas tanaman pangan Sultra khususnya beras mengalami surplus sejak tahun 2019. Hal tersebut dibuktikan pada tahun 2021 pihaknya mengirim beras ke Sulawesi Utara sebanyak seribu ton melalui Perum Bulog. Selain itu, komoditas jagung juga telah dipasarkan hingga ke Surabaya. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin