ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Mengadu nasib ke ibu kota tidak semata-mata bertujuan untuk mencari pendapatan atau kekayaan. Nyatanya putra daerah asal Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) Subiran Paridamos mampu mengembangkan potensi keilmuannya dengan mendirikan Sekolah Peradaban.
“Sekolah Peradaban itu sekolah nonformal bagi pelajar, pemuda, mahasiswa dan masyarakat yang tak punya akses lebih pada institusi pendidikan formal,” ujar Subiran saat ditemui awak zonasultra.id di bilangan Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018).
Ia mengungkapkan bahwa di Sekolah Peradaban orang belajar membaca semua literatur. Setelah itu diajar menyalurkan gagasan melalui media via menulis dan sejenisnya.
“Saya mendirikan Sekolah Peradaban bukan karena tuntutan intelektualitas, tapi karena tuntunan spiritualitas,” lanjut pria Desa Simbune, Kecamatan Tirawuta, Kabupaten Koltim ini.
Subiran Paridamos merantau ke Jakarta untuk melanjutkan studinya di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengambil jurusan Ilmu Politik pada 2010. Atas keresahan dirinya melihat realitas bangsa, Subiran pun mendirikan Sekolah Peradaban pada 21 April 2011 untuk mencetak kader-kader yang berkualitas.
Saat ini sudah ada beberapa cabang Sekolah Peradaban yang berada di Jakarta, Tangerang Selatan, Solo, Malang, Kabupaten Bandung, Cirebon, Kota Serang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur. Saat ini pihaknya juga tengah melakukan persiapan untuk membuka Sekolah Peradaban di Kota Kendari.
Jumlah kader yang ada di setiap cabang Sekolah Peradaban hanya sekitar 30-an kader.
“Saya tidak peduli kuantitasnya. Yang saya kuatkan adalah bagaimana punya kader berkualitas yang mampu melahirkan banyak karya tulis yang bisa mencerahkan masyarakat,” ungkap Magister Komunikasi Politik ini.
Subiran mengatakan sejauh ini para kadernya telah mampu melahirkan banyak karya tulis, bahkan mampu mendirikan media. Karya tulis mulai dari buku, jurnal, majalah, koran, artikel opini di berbagai media, dan masih banyak lagi.
Sementara untuk media yang telah didirikan kader-kadernya antara lain media online jurnalisindonesia.com dan penalutim.co.id serta media cetak Format Sultra.
Menginjak tujuh tahun usia Sekolah Peradaban, Subiran berharap kader-kadernya bertambah banyak dan semakin maju.
“Harapannya, Sekolah Peradaban menjadi sebuah institusi pendidikan terintegrasi mulai dari TK hingga perguruan tinggi,” tutupnya. (A)