ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Sejak menjadi daerah otonom sendiri pada tahun 2009 lalu, sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya memiliki satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar). Itupun merupakan mobil bekas yang digunakan oleh Pemprov Sultra tahun 2012 lalu dengan kapasitas tangki hanya lima ton saja.
Walaupun baru tujuh bulan terbentuk Dinas Pemadam Kebakaran Konut, namun dengan keterbatasan fasilitas utama itu sudah pasti akan menghambat kinerja pegawai instansi itu dalam mengatasi musibah kebakaran.
Kepala Bidang (Kabid) Damkar Konut Yushak mengatakan, pihaknya tak hanya kekurangan fasilitas aramada saja, tapi juga kekurangan personil dilapangan.
Kata dia saat ini Disdamkar Konut hanya mempunyai 8 personil petugas lapangan, 2 PNS dan 6 PHL yang harusya memiliki 18 orang petugas untuk lebih memaksimalkan tugas yang diemban.
“Kami tidak ada libur, 1 kali 24 jam kita harus selalu siap siaga. Olehnya itu jumlah personil sangat penting untuk dapat berbagi tugas agar lebih maksimal. Juga faslitas armada sebagai penunjang kegiatan kami,”Kata Yushak ditemui disela-sela menjalankan tugas, Kamis (13/7/2017).
Tak hanya itu, upah honor lembur para pegawai tersebut terbilang sangat minim, hanya Rp 300 ribu per bulan. Padahal ini seharinya menjadi jaminan kesejatraan hidup mereka. Ditambah lagi beban kerjanya yang terbilang berat, karena mempertaruhkan nyawa.
Hal itu juga yang menjadi salah satu penyebab pihak Disdamkar Konut belum merekrut penambahan pegawai Damkar.
“Kedepannya inilah yang akan kita perjuangkan, kalau sudah sejahtera kami akan rekrut pegawai karena sangat kekurangan sekali. Sama dengan baju pemadam hanya 3 pasang saja sekarang ini, itupun tidak lengkapmi kostumnya itu sangat penting karena kita ini berhadapan dengan api yang bisa membakar diri kita,”Terangnya.
Ditambahkanya, untuk menunjang kinerja para staf dalam beraksi dilapangan pihaknya telah mengajukan peromohonan kepada Buparti Konut, Ruksamin dan mendapat respon yang baik untuk penambahan fasilitas dan mobil damkar dianggaran 2018 melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
“Kami juga akan bagi tiga zona wilayah, Wiwirano, Lasolo, dan di Asera di Kantor induk ini. Kita akan bentuk jadi UPTD. Pembgian zona ini sangat penting karena kondisi jarak yang jauh dan tidak semua wilayah Konut punya jaringan jadi kami harus siap siaga,” pungkasnya. (B)
Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Abdul Saban