Miris, Warga Anggloripo Konut Gunakan Musolah Nyaris Runtuh

Miris, Warga Anggloripo Konut Gunakan Musolah Nyaris Runtuh
BANGUNAN MUSOLAH- Kepala desa Anggoloripo, kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara(Konut), Kamrin D menujukkan bagunan musollah tempat warga menjalankan ibadah shalat sejak 4 tahun terakhir. Meski kondisinya sangat memprihatinkan kerena hanya berdindingkan sekitar 6 lemabar papan yang bolong-bolong dan tanpa alat pengeras suara,berlantaikan pasir kasar dengan ukuran tempat yang terbilang kecil serta nyaris runtuh akan tetapi sama sekali belum tersentuh bantuan pemerintah.(JEFRI/ZONASULTRA.COM)
Miris, Warga Anggloripo Konut Gunakan Musolah Nyaris Runtuh
BANGUNAN MUSOLAH- Kepala desa Anggoloripo, kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara(Konut), Kamrin D menujukkan bagunan musollah tempat warga menjalankan ibadah shalat sejak 4 tahun terakhir. Meski kondisinya sangat memprihatinkan kerena hanya berdindingkan sekitar 6 lemabar papan yang bolong-bolong dan tanpa alat pengeras suara,berlantaikan pasir kasar dengan ukuran tempat yang terbilang kecil serta nyaris runtuh akan tetapi sama sekali belum tersentuh bantuan pemerintah.(JEFRI/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU – Musolah di Desa Anggoloripo, Kecamatan Andowia, Kabupaten Konawe Utara(Konut) sangat memperihatinkan. Selain hanya beralaskan lantai pasir kasar, rumah ibadah itu juga tanpa alat pengeras suara dan hanya berdindingkan 6 lembar papan yang sudah rapuh bahkan nyaris runtuh.

Meski begitu, warga setempat masih tetap memanfaatkan sebagai tempat menjalankan ibadah shalat dan kegiatan ibadah lainnya.

Hal ini di sampaikan oleh Kepala Desa setempat Kamrin D. Menurutnya, sejak empat tahun desa Anggoloripo berdiri, baru tahun 2015 didefinitifkan. Itu dibuktikan dengan menggelar pemilihan kepala desa yang baru ini.

Meski begitu, sejak dimekarkan Desa Anggoloripo masih mengalami kekurangan sarana dan prasarana, mulai dari fasiltas bangunan desa dan tempat ibadah.

Selain itu, bangunan yang terbilang tak layak pakai tetap dimanfaatkan oleh pemerintah desa setempat sebagai tempat pertemuan musywarah Desa dan kegiatan desa lainnya seperti LPM, BPD dan PKK, bahkan tempat tersebut biasa juga digunakan untuk posyandu desa.

“Ini musolah tetap kita gunakan sebagai tempat ibadahnya karena kami di sini belum punya musolah, juga karena belum ada kita punya balai desa dengan kantor. Kita biasa juga pakai pertemuan di musolah ini yah walaupun keadaannya seperti ini, tapi mudah-mudahan ini kedepannya kita bisa dapat bantuan dari pemerintah,” kata Kamrin.

Dia melanjutkan, sudah pernah mengajukan permohonan bantuan ke Pemda Konut untuk pembangunan Musolah, namun hingga kini belum ada realisasi. Padahal desa Anggolorpo berada di sekitar 200 meter dari jalan poros menuju Wanggudu, Ibukota Wanggudu.

Untuk pembagunan balai dan kantor Desa, kades Anggolorolipo ini akan menggunakan dana desa yang akan di cairkan di 2016 ini, sambil menunggu bantuan dari Pemkab Konut.

Salah seorang warga Anggoloripo Amrin, berharap dengan terpilihnya pimpinan baru, pemkab Konut lebih memperhatikan desa mereka dari segi pembangunan.

“semoga bupati baru ini bisa lebih memperhatikan desa kami ini, karena di sini masih serba sangat kekurangan terutama ini jalan masuk selain masih rusak juga biasa kalau datang musim hujan suka banjir,”kata Amrin.

Selain Musolah dan kontor desa masih ada beberapa fasilitas yang sangat dibutuhkan desa yang di pimpinnya mulai dari kantor BPD, LPM, sanggar PKK, MCK dan Pos posyandu.

Mereka berharap agar di 2016 ini dengan pemimpin kepala daerah yang baru, bisa lebih memperhatikan serta memberikan bantuan agar segera mendirikan tempat ibadah yang layak termasuk fasilitas umum desa yang lainnya.

 

Penulis : Jefri Ibnu

Editor  : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini