ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Pendistribusian dan pengiriman elpiji dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) Kendari ke SPPBE Kabupaten Kolaka terlambat.
Akibat dari terlambatnya pendistribusian dan pengiriman tersebut menyebabkan ketersediaan elpiji di wilayah Kolaka mengalami kekosongan.
Pangkaan elpiji bersubsidi di Kelurahan Lalombaa contohnya, terjadi kekosongan ketersediaan elpiji subsidi. Elpiji 3 kilogram yang baru dipasoknya dari agen ke pangkalannya hari ini langsung ludes diserbu warga.
Hal yang sama juga dialami salah satu pangkalan di Kelurahan Latambaga. Stok gas 3 kilogram kosong dan belum ada pemasokan pada hari ini, Kamis (18/6/2020). Kata pemilik pangkalan tersebut, belum ada dari agen yang mendistribusikan ke pangkalan.
Warga Kelurahan Lalombaa, Bakri Usman mengatakan sejak Rabu (17/6/2020) ia mencari gas subsidi dari Lalombaa, Balandete, sampai Tahoa. Sekalinya dapat, harga gas elpiji 3 kilogram dihargai sebesar Rp35 ribu per tabung.
Ia menambahkan kejadian yang sama juga dialami menantunya yang tinggal di Kelurahan 19 November. Dari kelurahan tempatnya tinggal sampai di Lalombaa turun mencari gas 3 kilogram tak menemukan hasil, akhirnya tidak jadi memasak.
“Keliling putar-putar Lalombaa. Baru dapat di Tahoa. Itupun hitungan detik langsung habis, saya datang beli satu tabung. Sekarang sudah tidak ada,” jelasnya.
Sales Branch Manager Rayon VI Sulseltra, Agung Wijaya mengatakan keterlambatan pengiriman elpiji karena empat unit mobil tangki berisi elpiji tujuan SPPBE PT Havid Kolaka Migasindo masih berada di Desa Landono (Poros Kendari – Motaha), Konawe Selatan (Konsel).
Agung menjelaskan bila mobil tangki berisi elpiji bersubsidi tidak bisa jalan akibat adanya mobil truk ekspedisi yang tertanam di jalan berlumpur. Sejauh ini, kosongnya gas elpiji 3 kilogram di Kolaka, bukan karena langka, tetapi karena distribusi yang terlambat akibat jalan rusak tersebut.
“Dari tadi pagi, Mbak. Sampai sekarang belum jalan. Sementara supir truk lagi menunggu alat berat untuk tarik truk ekspedisi,” jelasnya dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/6/2020).
Sehari sebelumnya, dari Kolaka ke Kendari pun, mobil tangki juga harus terjebak di area yang sama di Desa Landono, Konsel. Sekiranya lima jam lamanya mobil tangki tersebut terjebak tidak bisa melakukan pergerakan. (a)