Money Politic vs Hati Nurani

ilustrasi money politik
Money Politic vs Hati Nurani
ilustrasi money politik
Ilustrasi

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra)  saat ini diperhadapkan pada dua pilihan menjelang pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Kendari yang akan berlangsung  15 Februari 2017 mendatang.

Pilihan tersebut  ibarat dua sisi mata uang yakni memilih kepala daerah berdasarkan hati nurani tanpa imbalan apa-apa atau memilih kepala daerah dengan diberikan sesuatu atau dengan kata lain melegalkan praktek money politic.

Praktek money politic belakangan ini masih menjadi salah satu strategi jitu yang diterapkan pasangan calon walikota dan wakil walikota  demi menarik simpati masyarakat Kota Kendari.

Memberikan sejumlah uang maupun barang untuk mendapatkan simpati masyarakat saat ini. Faktor politik uang ini sebenarnya memiliki peran besar jika diarahkan ke masyarakat yang kehidupan perekonomian ekonomi ke bawah.

Tetapi strategi money politic ini, tampaknya tidak akan berlaku ketika diarahkan ke masyarakat yang memiliki klasifikasi perekonomian menengah ke atas.

Khusus untuk Kota Kendari terkadang strategi money politic ini dilancarkan di wilayah – wilayah pesisir.

Tetapi jika dilihat dari hasil survei pengaruh money politic di Kota Kendari tidak terlalu besar. Ini dibuktikan dari hasil penelitian Program Studi Ilmu Politik Universitas Haluoleo.  Hasil dari survei tersebut masyarakat yang terpengaruh akan money politik hanya berkisar 5 persen.

Dekan Fisip UHO, Bahtiar mengungkapkan, saat ini masyarakat Kota Kendari lebih cerdas dalam menentukan dukungannya terhadap salah satu calon.

Ini terbukti masyarakat tidak terpengaruh untuk merubah pilihannya karena mendapatkan perlakuan yang mengarah ke money politic.

Bahkan saat ini banyak diungkapkan masyarakat Kota Kendari bahwa mereka hanya akan mengambil uang calon tertentu dan tidak akan memilih calon tersebut.

Jika dianalisa dari karakter  pendukung tiga calon Walikota Kendari,  pasangan M Zayat Kaimoeddin – Suri Syariah memiliki tingkat militan yang cukup tinggi.

Para pendukung pasangan nomor urut tiga ini dari hasil survei Prodi Ilmu Politik UHO dari total 28,84 persen tingkat keterpilihan pendukung yang masih akan pindah ke calon lain hanya 5,95 persen.

Data ini jika dibandingkan dengan dua calon lainnya tentunya merupakan yang paling rendah.

Pasangan Abdul Rasak-Haris Andi Surahman (Rasak-Haris) memang tertinggi tingkat keterpilihan yakni 44,17 persen Namun pemilih yang kemungkinan merubah pilihannya terhadap paslon ini mencapai 27,38 %. Sedangkan untuk pasangan Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain (ADP-Sul) sebesar 21,15 persen. Potensi pemilih untuk merubah pilihannya pada paslon ini 10,71 persen.

“Tampaknya dari sisi karakter pemilih, pemilih paslon Zayat – Syariah paling loyal dibandingkan dengan pemilih dua paslon lain. Namun demikian tren ini menunjukkan pergerakan dukungan masih sangat mungkin berubah,” kata Husen La Zuada, Peneliti Laboratorium Ilmu Politik UHO saat presentasi di Aula FISIP UHO.

Realita seperti ini menjadi sebuah gambaran jika  money politic dan hati nurani, kebanyakan masyarakat Kota Kendari lebih mengedepankan hati nurani ketimbang money politic.

Satu hal lagi yang membuat praktek money politic ini semakin tidak berdampak besar pada hasil pemilu adalah UU KUHP, pasal 149 ayat (1) dan (2) untuk menjerat pelaku Money politic.

Dalam ayat berbunyi “Barang siapa pada waktu diadakan pemilihan berdasarkan aturan-aturan umum, dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, menyuap seseorang supaya tidak memakai hak pilihnya atau supaya memakai hak itu menurut cara tertentu, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling besar empat ribu lima ratus rupiah.”

Sedangkan ayat 2 ”Pidana yang sama diterapkan kepada pemilih, yang dengan menerima pemberian atau janji, mau disuap”.

Aturan inilah tentunya menjadi senjata ampuh buat pasangan calon guna meminimalisir terjadinya praktik money politic di Pemilihan Wali kota Kendari 15 Februari mendatang.

Namun begitu untuk mengukur apakah masyarakat Kota Kendari lebih cenderung mengutamakan hati nurani atau terpengaruh dengan sentuhan praktek money politic akan kita lihat pada saat pelaksanaan Pilwali Kendari nantinya.  (B)

 

Reporter: M Rasman Saputra
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini