ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Pemerintah Kabupaten Bombana mulai tahun 2018 akan memantau ketat kehadiran para aparatur sipil negara (ASN). Pemantauan super ketat ini dilakukan dengan sistem terpadu melalui sambungan fiber optik yang akan dipasang pada mesin sidik jari di setiap instansi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BK-PSDM) Kabupaten Bombana, Rusman Ijha menegaskan pihaknya bakal memperketat pemantauan dan pengawasan kedisiplinan pegawai di daerah itu. Kehadiran para pegawai di masing-masing instansi bakal dikontrol langsung di BK-PSDM.
“Guna mengurangi jumlah pegawai dari sanksi kode etik, tahun 2018 kami siapkan alat khusus yang disebut fiber optik. Alat ini akan dipasang di setiap instansi daerah Kabupaten Bombana. Jadi semua tidak lagi membawa laporan kehadiran secara manual di kantor kami,” kata Rusman di ruang kerjanya, Rabu (27/12/2017).
Pemasangan alat tersebut akan dilakukan bertahap dimulai dari organisasi perangkat daerah (OPD). Apabila berhasil dan efektif, maka akan diterapkan hingga ke wilayah kecamatan.
“Jadi kita fokus di lingkup OPD dulu yang berjumlah sekitar 30-an. Bagi OPD yang berkategori sulit pada akses jaringan, maka kami akan pasang benda itu di instansi terkait. Jadi saya harap semua ASN jangan main-main dengan kehadiran,” tandasnya.
Rusman menekankan kepada para ASN di Bombana agar tidak mencoba manipulasi data. Setiap ada yang menekan sidik jari, sudah tentu akan terbaca langsung di kantor BK-PSDM.
Rusman juga berharap semua ASN di Bombana mampu mendukung program pemda dengan senantiasa disiplin waktu, khususnya pada aspek kehadiran. (B)
Reporter: Muhammad Jamil
Editor: Jumriati