ZONASULTRA.COM, RAHA – Wilayah Muna Timur Raya (Mutiara) yang terletak di Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menjadi kawasan pengembangan Science Techno Park (STP) atau kawasan perumahan transmigrasi yang dikelola secara profesional dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kawasan Mutiara yang terpilih sebagai rujukan pengembangan trans STP se-Indonesia mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat khususnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Dalam desain besarnya (grand desin), Muna Timur bakal disulap untuk pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi baru Kabupaten Muna.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Muna, Fajar Munanto mengungkapkan pengembangan kawasan Mutiara merupakan pengelolaan wilayah yang dilakukan secara profesional dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan atau perekonomian.
Baca Juga : Masyarakat Muna Timur Desak Pemda Perjuangkan Pemekaran
Kata Fajar, Trans Science Techno Park dirancang sebagai pengembangan inovasi baru dalam kawasan terpadu untuk meningkatkan keunggulan daerah. “Muna Timur yang nanti bakal menjadi proyek pengembangan model ini akan menjadi kawasan ekonomi baru bagi Kabupaten Muna,” terang Fajar, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (18/11/2019).
Penetapan kawasan Mutiara sebagai Trans STP telah digagas Kementerian Desa di Ross In Hotel Yogyakarta, Jumat (15/11/2019) lalu. Fajar menuturkan Pemda Muna menyambut gembira penunjukkan kawasan Muna bagian timur sebagai lokasi pengembangan transmigrasi nasional.
Kata Fajar saat ini kawasan Mutiara sudah siap untuk dikembangkan sebagai pusat perekonomian dengan menawarkan komoditas unggulan seperti kelapa. “Komoditi kelapa di Muna Timur jumlahnya melimpah namun harganya masih terbilang murah. Masyarakat hanya mengolah kelapa secara tradisional saja,” jelasnya.
Baca Juga : Sekolah Swasta di Muna Timur Butuh Perhatian Pemda
Tidak hanya kelapa, sektor komoditi unggulan di Muna Timur juga jambu mete yang sangat cocok dikembangkan. Selain itu, saat ini pembangunan rumah transmigrasi di Desa Raimuna Kecamatan Maligano sudah mencapai 180 unit dengan daya tampung sekitar 300 unit.
“Tahun 2018 rumah trans di Raimuna dibangun sebanyak 40 unit dan awal 2019 ini sebanyak 100 unit, lalu ada tambahan sebanyak 40 unit,” jelasnya.
Biaya yang telah dikucurkan sebesar Rp 10 miliar yang bersumber dari APBN. Rencananya, selain di Kawasan Kecamatan Maligano, rumah transmigrasi juga bakal dibangun di Kecamatan Batukara, Wakorsel, Pasikolaga, dan Pasirputih. (B)
Kontributor: Nasrudin
Editor: Muhamad Taslim Dalma